Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-386: Moskow Bakal Kumpulkan Puing-puing Drone AS yang Jatuh
Kondisi terkini perang Ukraina, Kamis (16/3/2023): Rusia akan coba mengambil puing-puing drone militer AS MQ-9 Reaper yang dijatuhkan di Laut Hitam.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Kamis (16/3/2023) telah berlangsung selama 386 hari.
Kabar terbaru dalam perang Ukraina adalah Rusia akan mencoba mengambil rongsokan atau puing-puing pesawat tak berawak (drone) MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat yang dijatuhkan di Laut Hitam.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini dengan memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Invasi ini juga disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' dengan tujuan memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Mengenal Apa Itu MQ-9 Reaper, Drone AS yang Dijatuhkan setelah Tabrakan dengan Jet Tempur Rusia
Tetapi seiring perkembangannya, Rusia justru mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Konflik di antara negara bertetangga itu, sampai saat ini masih terus berlanjut dan belum tampak akan segera berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-386 perang Rusia vs Ukraina:
- Moskow mengatakan pada Rabu (15/3/2023) bahwa pihaknya akan mencoba mengambil puing-puing drone militer AS yang jatuh di Laut Hitam, dalam konfrontasi yang Washington tuduhkan pada dua jet tempur Rusia.
Pejabat AS mengatakan puing-puing itu bisa berada di perairan yang begitu dalam sehingga pemulihan tidak mungkin dilakukan, dan tidak memiliki nilai intelijen yang nyata.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-385: Drone AS Dijatuhkan setelah Tabrak Jet Tempur Rusia
- Menteri pertahanan serta pemimpin militer Rusia dan AS mengadakan percakapan telepon yang jarang terjadi pada hari Rabu untuk membahas insiden tersebut.
Menhan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kepada Menhan AS Lloyd Austin pada hari Rabu bahwa mengoperasikan penerbangan drone di dekat Krimea bersifat provokatif dan dapat menyebabkan eskalasi, ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia, kata pernyataan itu, "tidak tertarik dengan perkembangan seperti itu tetapi di masa depan akan bereaksi secara proporsional".
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-384: Xi Jinping Bakal Temui Putin dan Hubungi Zelensky
- Austin menolak untuk memberikan perincian tentang panggilan itu, termasuk apakah dia mengkritik penyadapan Rusia.
Namun dia menegaskan kembali pada konferensi pers bahwa AS bermaksud untuk terus terbang di mana hukum internasional mengizinkan dan menuntut pesawat militer Rusia beroperasi dengan cara yang aman serta profesional.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-383: Pasukan Khusus Kembali Hancurkan Menara Observasi Rusia
- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa insiden itu "sedang diselidiki".
Blinken menolak untuk berbicara tentang motif atau maksud di balik insiden tersebut, dengan mengatakan dia akan membiarkan penyelidikan dilanjutkan dan bahwa AS "berkoordinasi erat" dengan sekutu dan mitra dalam masalah tersebut.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-381: Kyiv Putuskan untuk Lanjut Perjuangkan Kota Bakhmut
- Menhan Inggris Ben Wallace menuduh Rusia bertindak "tidak profesional".
Komentar Wallace mencerminkan pandangan Barat yang muncul bahwa insiden luar biasa di udara itu hanya terjadi satu kali, tidak pantas mendapat sesuatu yang lebih kuat dari keluhan diplomatik.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-380: Rentetan Serangan Rudal Pasukan Putin Tewaskan 9 Warga
- Kremlin mengatakan sebelumnya pada hari Rabu bahwa hubungan dengan AS berada dalam "keadaan yang menyedihkan" dan pada level terendah, setelah Washington menuduh Rusia menjatuhkan salah satu drone pengintainya di Laut Hitam.
- Di tempat lain, pasukan darat Ukraina menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia di dekat kota timur Bakhmut yang terkepung, kata seorang pejabat Ukraina.
Andriy Yermak, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, juga mengatakan pasukan Ukraina telah memperoleh keuntungan di bagian utara Kota Bakhmut.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-379: NATO Sebut Kota Bakhmut Bakal Jatuh Beberapa Hari Lagi
- Yevgeny Prigozhin, Kepala kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, menyatakan pasukannya telah menguasai pemukiman Zaliznyanskoye dan memperluas pengepungan Bakhmut.
Klaim keberhasilan kedua belah pihak dalam apa yang telah menjadi pertempuran terlama sejak perang dimulai dapat diverifikasi.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-378: Berita AS Tunjukkan Kelompok Pro-Kyiv Serang Nord Stream
- Moldova bekas Soviet tidak lagi menerima gas Rusia atau menanggung "pemerasan" yang diberlakukan oleh raksasa gas Gazprom atas kesulitannya membayar pasokan, kata Menteri Energi Moldova Victor Parlicov.
Berbicara kepada televisi TV8 pada Rabu malam, Parlicov mengatakan Gazprom hanya menyediakan pasokan ke wilayah separatis Transnistria yang didukung Rusia di Moldova sejak Desember, tanpa ada yang disalurkan ke otoritas pusat di Chisinau.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-377: Komitmen Zelensky Pertahankan Kota Bakhmut yang Dikepung
- Kemenhan Rusia akan memulai kampanye perekrutan baru pada 1 April, dengan tujuan merekrut 400.000 tentara profesional ke tentara Rusia, menurut sebuah laporan.
Kantor perekrutan militer Rusia mencoba mengkompensasi kerugiannya pada tentara khusus, seperti pengemudi tank dan artileri, menurut laporan terpisah.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-376: Pasukan Putin Terus Berupaya Kepung Kota Bakhmut
- Parlemen Turki "sangat mungkin" untuk meratifikasi tawaran aksesi Finlandia ke NATO sebelum pertengahan April, kata dua pejabat Turki kepada Reuters.
Diketahui bahwa Swedia dan Finlandia mendaftar tahun lalu untuk bergabung dengan pakta pertahanan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina, tetapi menghadapi keberatan dari Turki.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.