Sebut Sikap Prabowo Minta Izin Jokowi untuk Maju Pilpres 2024 sebagai Adab, Jubir: Itu Penghormatan
Prabowo Subianto sempat meminta izin kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebelum memutuskan untuk maju di Pilpres 2024. Ini yang jadi alasannya.
TRIBUNGORONTALO.COM - Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat meminta izin kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebelum memutuskan untuk maju di Pilpres 2024.
Terkait hal tersebut, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan apa tujuan Prabowo meminta izin kepada Jokowi.
Dikutip TribunWow, hal itu disampaikan Dahnil saat dirinya hadir di acara Apa Kabar Indonesia Malam tvone, Minggu (19/2/2023).
Dahnil pertama menyampaikan bahwa Prabowo meminta izin sebagai bentuk adab seorang menteri kepada atasannya yakni presiden.
Baca juga: 359 Hari Menuju Pemilu - Pilpres 2024: Di-endorse Jokowi, Elektabilitas Prabowo Meroket
"Itu adalah bentuk penghormatan kepada Pak Jokowi sebagai pemimpin," ujar Dahnil.
Dahnil lanjut menerangkan alasan kedua adalah Prabowo ingin menegaskan dirinya fokus bekerja sebagai menteri pembantu presiden.
"Beliau tidak ingin kemudian keinginan partai, keinginan Beliau untuk maju sebagai calon presiden kemudian mengganggu tugas-tugas utama Pak Prabowo membantu presiden," papar Dahnil.
Setelah izin didapat, baru lah Prabowo menyatakan mantap maju di 2024.
Dahnil juga menjelaskan bahwa sikap Prabowo meminta izin menunjukkan loyalitas Prabowo kepada RI 1.
Sempat beredar kabar bahwa Jokowi telah memberikan restu kepada Prabowo untuk menjadi capres 2024.
Restu tersebut diketahui tidak hanya diberikan kepada Prabowo namun juga kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Jokowi menjelaskan, mustahil bagi dirinya untuk melarang orang yang berniat maju di Pilpres 2024.
“Istilahnya saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan gak gitu mustinya,” jelas Jokowi, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Relawan Ganjar Pranowo Mania Pindah Haluan ke Kubu Prabowo, PDIP Layangkan Sindiran Lewat Peribahasa

Jokowi lalu menyampaikan, dirinya mempersilakan tokoh yang ingin maju sebagai capres 2024.
“Ya silahkan, demokrasi kita kan memang harus disampaikan seperti itu, gak mungkin presiden, misalnya ada menteri yang ke saya untuk menyampaikan itu, kemudian saya bilang tidak, engga bisa. Ya silahkan,” kata Presiden.
Sang RI 1 juga tidak mempermasalahkan jika sikapnya itu diartikan sebagai restu.
“Kalau itu ditafsirkan sebagai restu ya silakan,” pungkas Jokowi.
Endorse Prabowo untuk 2024
Sebelumnya diberitakan, Jokowi disebut secara tidak langsung atau implisit sedang mempromosikan atau meng-endorse Prabowo untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Bentuk endorsement yang dimaksud adalah Jokowi kerap mengajak Prabowo melakukan kegiatan bersama.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, dugaan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.

Baca juga: 360 Hari Menuju Pemilu - Pilpres 2024: Jokowi Endorse Prabowo - Erick - Sandiaga - Mahfud - AHY
Arsul menilai wajar jika RI 1 kini tengah mempromosikan Prabowo untuk 2024.
Menurut Arsul, ada beberapa tokoh lain yang tengah di-endorse oleh Jokowi untuk 2024 mendatang.
"Saya mungkin bicara perspektif PPP. Kita lihat lah ya kalau sekarang kemudian di media berkembang pendapat bahwa Pak Jokowi meng-endorse Pak Prabowo ya itu wajar," kata Arsul kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).
"Karena saya kira Pak Prabowo yang kami lihat itu juga terlihat dalam sejumlah kegiatan bersama Pak Jokowi dan itu secara implisit sebetulnya menunjukkan endorsement," sambungnya.
"Kita lihat ya sosok yang lain. Pak Sandi, itu kan kalau nggak salah ketika PM Australia ke sini, itu kan juga yang diberi kehormatan untuk menyambut langsung. Nah, itu sebetulnya tanda-tanda zaman lah," terang Arsul.
Namun masih belum diketahui siapa sosok yang akan mendampingi Prabowo Subianto nanti meskipun sejumlah survei dan pengamat telah menyebutkan beberapa nama yang potensial menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, berdasarkan pengamatan ahli, Prabowo Subianto kemungkinan akan mencari pendamping dari daerah Jawa Timur.
Prediksi ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.
Umam mengungkit bagaimana Prabowo kalah telak di Jatim dalam pemilu 2014 dan 2019 lalu saat melawan Joko Widodo (Jokowi).
"Kebutuhan utama Gerindra sebenarnya adalah penguasaan basis elektoral Jawa Timur sebagai penentu kemenangan dalam Pilpres," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).
Umam melanjutkan, selain berasal dari Jatim, Prabowo akan mencari pendamping yang mewakili suara Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Umam dua tokoh yang kemungkinan akan menjadi pendamping Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa.
Namun Umam meyakini Gerindra akan lebih condong menggandeng Khofifah karena lebih merepresentasikan para loyalis NU, khususnya kalangan ibu-ibu. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Adab hingga Ingin Fokus Kerja, Jubir Bongkar Alasan Prabowo Minta Izin Jokowi untuk Maju di 2024
Program Tapera di Era Jokowi Kini Resmi Dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Usulan Menteri Haji, Masa Tunggu Calon Jemaah Seluruh Provinsi Disamaratakan Jadi 26,4 Tahun |
![]() |
---|
Dewan Pers Angkat Bicara soal Polemik ID Jurnalis CNN |
![]() |
---|
Istana Kembalikan Kartu Pers Diana Valencia, Disaksikan Pemred CNN Indonesia dan Dewan Pers |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Wali Kota Gorontalo Berdebat dengan Warga di Lokasi Proyek Kampung Nelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.