Pilpres 2024
359 Hari Menuju Pemilu - Pilpres 2024: 'Di-endorse' Jokowi, Elektabilitas Prabowo Meroket
Endorsement Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat elektabilitas capres Prabowo Subianto meroket.
Belum lama ini, suvei Litbang Kompas memetakan pendapat responden soal pengaruh pilihan politik Jokowi terhadap sikap pendukungnya.
Jajak pendapat membagi tiga kelompok responden, yakni responden secara keseluruhan, responden pemilih Presiden Joko Widodo, dan responden pemilih Prabowo Subianto.
Tiga kelompok responden ditanya apakah yakin atau tidak yakin pernyataan presiden terkait kriteria atau sosok calon presiden (capres) akan diikuti sepenuhnya oleh loyalis atau pendukung Jokowi.
Hasilnya, terdapat keraguan pada responden kelompok pertama. Dari total 502 responden, sebanyak 48,4 persen di antaranya yakin dukungan presiden akan memengaruhi sikap loyalis atau pendukung Jokowi.
Sementara, responden yang tidak yakin jumlahnya tak terpaut jauh yakni 47,1 persen. Lalu, pada responden kelompok kedua khusus pemilih Jokowi, sebanyak 59,2 (hampir 60) persen yakin dukungan presiden akan diikuti sepenuhnya oleh loyalis atau pendukungnya.
Sisanya, 36,6 persen responden tidak yakin. Sementara, pada responden kelompok ketiga khusus pemilih Prabowo, hanya 34,6 persen yang yakin pernyataan presiden akan memengaruhi dukungan loyalis atau pendukungnya, dan 59,8 persen responden merasa tidak yakin.
Berdasarkan penetapan KPU untuk Pilpres 2019, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amien unggul dengan perolehan 85.607.362 atau 55,50 persen.
Artinya jika pemilih Jokowi di Pilpres 2019 ada 85.607.362, maka 51.364.417 suara disumbangkan kepada Prabowo.
Sementara, perolehan suara Prabowo-Sandiaga sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.
Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.