Korban Tewas Gempa Turki - Suriah 40.000: 4 Developer Ditangkap

Hendak kabur ke luar negeri, 4 developer apartemen di Turki ditangkap. Hingga 9 hari pascagempa Turki - Suriah, sudah 40.000 orang dilaporkan tewas.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com/IG
Terduga developer yang ditanggap. Hendak kabur ke luar negeri, 4 developer apartemen di Turki ditangkap. Hingga 9 hari pascagempa Turki - Suriah, sudah 40.000 orang dilaporkan tewas. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Istanbul - Hendak kabur ke luar negeri, 4 developer apartemen di Turki ditangkap. Hingga 9 hari pascagempa Turki - Suriah, sudah 40.000 orang dilaporkan tewas.

Para developer ditangkap akibat 4 bangunan apartmentnya runtuh saat gempa. Sehingga mereka diperkarakan oleh kepolisian.

Diketahui, tidak semua bangunan apartemen runtuh saat gempa tersebut.

Hanya bangunan yang terindikasi tidak sesuai dengan standar yang runtuh.

Pasalnya, beberapa bangunan yang runtuh baru dibangun sekitar 3 tahun yang lalu.

Sehingga banyak yang mempertanyakan kekuatan gedung di Turki apakah sudah sesuai standar atau belum.

Hingga kini para developer diperiksa oleh kepolisian Turki.

Sejak kejadian gempa di Turki pada Senin, (6/2/2023) semua developer yang bangunannya ambruk diperiksa dan diintrogasi oleh kepolisian Turki.

Namun mereka mencoba kabur ke luar negeri sebelum diintrogasi.

Hal tersebut memicu kecurigaan warga Turki dan kepolisian.

Jika developer terbukti membangun apartemen tidak sesuai standar sehingga menyebabkan bangunan runtuh saat gempa, maka pemerintah Turki akan laporkan mereka ke mahkamah.

Informasi ini ramai di media sosial Instagram.

Dikutip dari aljazeera.com, setidaknya 35.418 kematian telah dilaporkan di Turki, sementara 5.800 orang telah meninggal di Suriah.

Jumlah korban tewas kemungkinan akan terus meningkat.

Korban tewas akibat gempa berkekuatan M7.8 SR dan gempa susulan yang melanda wilayah menggara Turki di sepanjang perbatasan dengan Suriah terus meningkat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved