Pemilu 2024
Bawaslu Minta Link Informasi Pemilu dan Chanel Pelaporan Akan Tersedia di Aplikasi TikTok
Baru-baru ini, pihak Bawaslu RI mengaku akan bekerja sama dengan TikTok Indonesia, medsos yang kini digandrungi remaja.
TRIBUNGORONTALO.COM - Satu tahun jelang Pemilu 2024, Bawaslu RI mulai memikirkan strategi digital.
Baru-baru ini, pihak Bawaslu RI mengaku akan bekerja sama dengan TikTok Indonesia, medsos yang kini digandrungi remaja.
Melalui kerja sama itu, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty berharap akan ada tautan (link) khusus terkait informasi Pemilu 2024.
Juga pada aplikasi TikTok, ada reporting channel (chanel pelaporan) khusus pemilu 2024.
Dia memandang daya penasaran masyarakat pada dunia maya itu tinggi sekali, baik Generasi-Z. Apalagi, faktanya sekarang generasi tua pun sudah mulai melek digital.
Baca juga: Surat Sakti DPP Akhiri Polemik PPP Kota Gorontalo
“PR kita bersama ialah bagaimana percakapan yang ada di dunia digital mampu kita maksimalkan, percakapan positif bukan yang negatif, maka karena itu kita butuh kerja sama kita semua,” kata Lolly saat berdiskusi dengan perwakilan TikTok Indonesia dilansir dari situs resminya.
Katanya, saat ini ruang-ruang publik termasuk media sosial termasuk TikTok harus dijejali dengan informasi kepemiluan.
Reporting channel juga penting ada untuk bisa mendapatkan prioritas dalam menurunkan konten-konten yang dinyatakan melanggar.
Dengan adanya kerja sama dengan TikTok, Lolly berharap bisa meningkatkan kualitas SDM di Bawaslu berkenaan dengan dunia digital.
Dia mengungkapkan perlu juga duduk bareng untuk menyamakan persepsi mengenai standar komunitas yang ada di TikTok sesuai dengan aturan yang ada dalam Undang Undang 7/2017, sehingga tidak ada yang kontraproduktif.
Baca juga: Marten Taha Yakin Kasus Stunting di Kota Gorontalo Turun 14 Persen
“Ini bagi kami penting untuk selesai dulu di standar komunitasnya apa bagaimana, nanti ini yang kemudian menjadi salah satu peningkatan kapasitas jajaran Bawaslu, termasuk percepatan kalau diduga ada konten yang kemudian menghasut menimbulkan kekerasan,” papar Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas itu.
TikTok menyambut baik rencana MoU dan penandatanganan kerja sama dengan Bawaslu.
Public Policy & Government Relation Manager Faris Mufid mengatakan demografi pengguna TikTok update terakhir kurang lebih 230 juta pengguna di Asia Tenggara.
Dia mengatakan apabila Bawaslu ingin membuat konten kampanye edukasi pengawasan Pemilu 2024, dia meyakini akan mendapat respon positif.
Menurutnya, kategori konten edukasi di TikTok sudah menjadi konten tiga besar, bahkan pada tahun 2021 segmen konten edukasi berada di nomor dua, hanya kalah dari kategori komedi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.