Gempa

Korban Gempa Turki-Suriah: Pemerintah Hadapi Kemarahan Warga, Tim SAR China Telah Tiba

Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 telah meningkat menjadi lebih dari 7.900 orang. Pemerintah menghadapi kemarahan.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com/ajc
Seorang perempuan menangis. Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 telah meningkat menjadi lebih dari 7.900 orang. Pemerintah pun menghadapi kemarahan warga. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Istanbul - Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 telah meningkat menjadi lebih dari 7.900 orang. Pemerintah pun menghadapi kemarahan warga.

Sedikitnya 5.894 orang tewas di Turki, sementara sedikitnya 2.032 tewas di Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan keadaan darurat tiga bulan di 10 provinsi, sementara lembaga bantuan bergulat dengan logistik yang rumit untuk mengirimkan bantuan darurat ke Suriah yang dilanda perang.

Lebih dari 12.000 personel pencarian dan penyelamatan Turki bekerja di daerah yang terkena dampak, bersama dengan 9.000 tentara. Lebih dari 70 negara telah menawarkan tim penyelamat dan bantuan lainnya.

Tim penyelamat China tiba di Turki

Tim penyelamat gempa yang dikirim oleh pemerintah China telah tiba di Bandara Adana Turki.

Tim tersebut, yang terdiri dari 82 anggota, membawa 20 ton perlengkapan dan peralatan medis dan penyelamatan lainnya, serta empat anjing pencari dan penyelamat, menurut stasiun penyiaran negara CCTV.

Secara terpisah, tim penyelamat masyarakat sipil dengan setidaknya 52 anggota dari beberapa provinsi di China termasuk Zhejiang, Jiangsu, Jiangxi dan Guangdong sedang menuju ke daerah yang dilanda gempa di Turki untuk melakukan pekerjaan penyelamatan, lapor CCTV.

Kemarahan meningkat

Pemerintah Turki menghadapi kemarahan yang semakin besar atas tanggapannya terhadap gempa bumi mematikan pada Senin, menurut kantor berita AFP.

Di Gaziantep yang terpukul parah, di mana banyak orang terjebak di bawah reruntuhan, penduduk mengatakan tidak ada tim penyelamat yang tiba di kota itu dalam 12 jam pertama setelah bencana.

Ketika tim penyelamat akhirnya datang pada Senin malam, mereka hanya bekerja selama beberapa jam sebelum istirahat malam, kata warga kepada AFP.

“Orang-orang memberontak (pada hari Selasa) pagi. Polisi harus turun tangan,” kata Celal Deniz (61), yang saudara laki-laki dan keponakannya masih terjebak.

“Kemana perginya semua pajak kita, yang dikumpulkan sejak 1999?” tanyanya, merujuk pada pungutan yang dijuluki "pajak gempa" yang diterapkan setelah gempa besar menghancurkan sebagian besar Turki barat laut dan menewaskan 17.400 orang.

Pendapatan - sekarang diperkirakan bernilai 88 miliar lira Turki, atau $4,7 miliar - dimaksudkan untuk dihabiskan untuk pencegahan bencana dan pengembangan layanan darurat.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved