Ramadhan Gorontalo

Dua Bulan Jelang Ramadhan Gorontalo, Harga Beras Tak Turun-turun

Pedagang bernama Zulkifli Umar (32) itu mengaku, kenaikan harga beras sebetulnya telah terjadi sepanjang Januari 2023. 

Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto |
TribunGorontalo.com/AgungPAnto
Penjual beras di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Harga beras per koli (50 kg) telah naik sejak sebulan ini. Belum ada penurunan harga ke angka normal. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Sudah sebulan ini harga beras di pasaran Gorontalo tak juga turun-turun. 

“Susah mo turun ini , belum lagi somo puasa (Ramadhan),” ujar Pedagang beras di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Selasa (31/1/2023).

Pedagang bernama Zulkifli Umar (32) itu mengaku, kenaikan harga beras sebetulnya telah terjadi sepanjang Januari 2023. 

Hingga akhir bulan ini, harga tak turun-turun. Kendati, kini petani padi mulai memasuki masa panen. 

Zulkifli menjual beras jenis Pandan Wangi dan Ciheran. Masing-masing beras ini dijual dengan harga berbeda. 

Baca juga: Ryan Kono Distribusi Beras untuk Anak-Anak Penghafal Quran di Kota Gorontalo

Kedua jenis beras ini katanya sudah naik harga sejak Desember 2022 dan sepanjang Januari 2023 tak mengalami penurunan harga. 

“Kurang lebih sudah mau satu bulan ini naiknya ini belum turun-turun (harga),” kata Zulkifli. 

Ia memaparkan, beras jenis Pandan Wangi sejak Desember 2022 naik Rp 600 ribu per 50 kg. Awalnya hanya di kisaran harga Rp 530 ribu. 

Sementara beras jenis Ciherang, dari harga awal Rp 510 per 50 kg, naik jadi Rp 580. 

Belum diketahui pasti apa penyebab harga beras tidak juga kembali ke harga sebelumnya. Namun diduga karena tingginya permintaan. 

Warga Gorontalo berharap, harga beras bisa kembali normal saat masa panen tiba. 

Melansir data BPS Gorontalo, Luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 48,50 ribu hektar.

Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 216 hektare atau 0,44 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 48,71 ribu hektare.

Baca juga: Promo Indomaret Super Hemat Berakhir Besok 31 Januari 2023, Potongan Harga Beras hingga Telur

Dalam catatan BPS Gorontalo tahun 2022, tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Gorontalo, Boalemo, dan Gorontalo Utara. 

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah yaitu Pohuwato, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo

Peningkatan produksi padi pada 2022 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Gorontalo dan Boalemo. Di sisi lain, kabupaten/kota lainnya mengalami penurunan produksi padi, misalnya Pohuwato, Gorontalo Utara, Kota Gorontalo, dan Bone Bolango. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved