Lika-liku Mantan Office Boy Bangun Perusahaan Digital

Alfian Nangili, mantan Abang Bentor yang membangun perusahaan digital di Gorontalo. Nama perusahaannya Rilis Platform Indonesia.

Penulis: Husnul Puhi | Editor: Dinie S Awwali
TribunGorontalo.com
Alfian Nangili CEO Rilis Platform Indonesia 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Dunia digital merupakan fenomena kehidupan modern, dan kini menjadi peranti hidup banyak orang, termasuk dunia usaha.

Dalam dunia usaha, digitalisasi bisa mengubah dunia usaha begitu cepat. Sehingga, metode lama dalam memasarkan produk, kini mulai terabaikan.

Dukungan perangkat cerdas ditambah konektivitas tinggi telah membuka pasar seluas-luasnya dengan beragam jenis konsumen di dalamnya. Misalnya lewat media sosial, platform e-commerce, atau bikin website sendiri.

Masalahnya, tak semua pengguna paham cara kegunaan dari perangkat cerdas tersebut. Kadang cuan belum dapat, malah kuota sekarat. Jualan berapi-api, closingan malah sepi.

Masalah ini yang coba diperbaiki oleh Alfian Nangili, mantan Abang Bentor yang membangun perusahaan digital di Gorontalo. Nama perusahaannya Rilis Platform Indonesia.

Rilis Platform Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang edukasi digital marketing, Alfian pun sebagai CEO di perusahaan tersebut. 

Rilis memiliki platform pembelajaran berbasis online dengan media video sebagai konten pembelajaran utama yang diakses melalui www.rilis.co, Selain itu Rilis mengedukasi secara langsung para pelaku usaha yang ada di Gorontalo dengan membuat workshop setiap bulannya.

Sejauh ini Alfian dengan Rilis Platform telah menggelar beberapa pelatihan digital bagi pelaku usaha ataupun UMKM di Gorontalo. Salah satunya workshop pembuatan toko online, dengan tujuan agar UMKM Gorontalo bisa mandiri dalam memasarkan produknya sendiri.

Berdasarkan survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 26,58 persen pelaku UMKM di Indonesia sudah memiliki akun penjualan pada marketplace.

Data ini didukung oleh gerakan pemerintah dalam mengedukasi UMKM agar menggunakan marketplace sebagai tempat untuk jualan online.

Menurut Alfian, penggunaan marketplace untuk jualan tak bermasalah, terpenting cukup sebagai batu loncatan. 

“Cara pandangnya yang harus diubah. Menggunakan marketplace sama saja membesarkan rumah orang. UMKM harus ikut aturan di dalamnya,” kata Alfian melalui telepon selular kepada TribunGorontalo.com, Selasa (6/12/2022).

Lanjut Alfian, UMKM sebenarnya bisa membangun marketplace sendiri. Caranya dengan membuat toko online yang memiliki fitur utama sama dengan fitur marketplace yang sudah ada.

“Saya sering bilang ke teman-teman UMKM ada 5 marketplace terbesar di Indonesia, yang  kelima toko mereka sendiri. Kenapa UMKM tidak bikin marketplace sendiri saja, dari segi branding hingga kedaulatan data, pasti UMKM lebih baik,” cakapnya.

Masalah lainnya, kebanyakan pelaku usaha menyangka bikin toko online masih seribet dulu, nyatanya tidak. Siapapun bisa membuat toko online-nya sendiri asalkan ada kemauan untuk belajar.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved