Lika-liku Mantan Office Boy Bangun Perusahaan Digital
Alfian Nangili, mantan Abang Bentor yang membangun perusahaan digital di Gorontalo. Nama perusahaannya Rilis Platform Indonesia.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Dinie S Awwali
“Kemarin saja emak-emak pun bisa bikin toko online sendiri, sampai jadi. Kita cuma sediakan domain dan server mereka sudah bisa membuat sampai bisa transaksi. Bahkan karena orang Gorontalo lebih suka check out lewat WA kita bikin juga check out lewat WA,” ungkapnya.
Lulusan SMA tanpa basic digital marketing
Alfian sendiri sebenarnya bukanlah orang yang memiliki basic keilmuan digital marketing. Pria kelahiran 1986 ini hanyalah lulusan SMA, yang di kepalanya hanya menyimpan cita-cita jadi aparat, tapi tak kesampaian.
Gagal jadi aparat, Alfian pun bekerja serabutan. Sehari Dia bisa menjalankan tiga profesi sekaligus; pagi guru honorer, siang abang Bentor, sore hingga malam penjaga warnet.
Dari penjaga warnet inilah Alfian kenal dengan dunia digital.
Dia bercerita, ada satu kisah hidupnya yang sampai sekarang sulit dilupa dan malah dijadikan pelejit semangat.
Tahun 2013, Dia pernah melamar jabatan IT di sebuah perusahaan farmasi di Gorontalo. Lamarannya diterima, tapi bukan pada posisi yang dilamar.
“Berat, tapi apa boleh buat, tawaran itu terpaksa saya ambil,” celetuknya.
“Waktu itu pihak perusahaan bilang, ‘Bapak diterima tapi posisi yang bapak lamar sudah tidak ada, yang ada tinggal OB. Kalau mau balik kanan, silahkan, tapi kalo mau lanjut hari ini sudah bisa jadi OB’. Karena tak punya uang, saya gas,” cerita Alfian.
Bukannya senang, Alfian malah merasa aneh dengan pekerjaannya itu. Dia merasa sedang menumpuk dosa di atas sajadah tempat istrinya menabur doa. Sebab, bayangan istri, suaminya bekerja dengan komputer, internet, dan di ruangan ber-AC.
Saban hari istrinya selalu curiga dengan penampilannya yang setiap pulang ke rumah membawa bekas keringat berlebih di baju.
“Istri sering tanya kenapa setiap pulang selalu baju selalu berkeringat? Dia taunya ruang kerja saya ber-AC. Disitu saya tidak sanggup jujur,” ceritanya dengan sedih.

Namun, ibarat pepatah “usaha tidak menghianati hasil” karier Alfian di perusahaan itu perlahan-lahan merangkak naik.
Dia dipromosikan ke Satpam setelah beberapa bulan berkawan lumpur selokan kantor. Setelah keluar sebagai satpam terbaik di pelatihan, dia kembali naik tingkat ke posisi HRD perusahaan.
Tiga tahun kemudian, Alfian memilih resign dan menggeluti dunia digital yang sudah dia akrabi sejak masih berstatus sebagai penjaga warnet. Mulailah Ia mengikuti beberapa pelatihan secara online bahkan offline.