Pilpres AS

Presiden Prancis Diam Ditanya Pilpres AS, Joe Biden: Donald Trump Kecewakan Amerika

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Donald Trump telah mengecewakan Amerika.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Presiden Joe Biden mengatakan Donald Trump telah mengecewakan Amerika. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Denpasar - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Donald Trump telah mengecewakan Amerika.

Pernyataan Biden itu disampaikan menanggapi pencalonan kembali Trump untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Presiden AS petahana mengatakan bahwa politisi Republik itu sudah "mengecewakan" bangsanya saat menjabat.

"Donald Trump mengecewakan Amerika," kata Biden dalam tweet dari Bali, tempat dia menghadiri hari terakhir KTT G20.

Unggahannya disertai dengan kompilasi video yang mengatakan Trump "mencurangi ekonomi untuk orang kaya", "menyerang petugas kesehatan", "memanjakan ekstremis", "menyerang hak-hak perempuan", dan "menghasut massa yang melakukan kekerasan" untuk mencoba membalikkan kekalahannya dalam Pilpres 2020 dari Biden.

Selanjutnya AFP melaporkan, saat berpartisipasi dalam upacara penanaman bakau bersama para pemimpin G20 lainnya, wartawan bertanya kepada Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron apakah mereka memiliki tanggapan terhadap pengumuman Trump tersebut.

Keduanya saling memandang sebentar sebelum Biden berkata "tidak juga", sementara Macron tetap diam.

Mantan Presiden Donald Trump mengumumkan pada Selasa (15/11/2022) malam bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik pada 2024.

"Untuk membuat Amerika hebat dan jaya lagi, malam ini saya mengumumkan pencalonan saya sebagai presiden Amerika Serikat," kata Trump kepada kerumunan yang berkumpul di Mar-a-Lago, kawasan tepi laut Florida, tempat tim kampanyenya berpusat.

Dikelilingi oleh sekutu, penasihat, dan tokoh konservatif berpengaruh, presiden ke-45 AS berjanji untuk menjalankan kampanye yang akan "menyatukan orang."

Dia mengklaim Partai Republik tidak dapat mencalonkan "politisi atau kandidat konvensional" jika ingin merebut kembali Gedung Putih dua tahun dari sekarang.

"Ini bukan kampanye saya, ini akan menjadi kampanye kita bersama," kata Trump sebagaimana dilansir CNN.

Partai Republik gagal mendapatkan mayoritas Senat, gagal dalam upaya mereka untuk mengisi beberapa kursi di seluruh negara bagian, dan belum mendapatkan mayoritas DPR, dengan hanya 215 pemilihan yang mendukung mereka sejauh ini dari 218 yang dibutuhkan.

Perkembangan ini memaksa Trump dan para pemimpin partai lainnya bersikap defensif saat mereka menghadapi teguran dari dalam simpatisannya.

Menjelang pemilihan paruh waktu minggu lalu, Trump disalahkan karena mempromosikan kandidat yang kurang kompeten, yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membeokan klaimnya tentang penipuan pemilu, mengasingkan pemilih kunci dan akhirnya menyebabkan kekalahan mereka.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved