Perang Rusia Ukraina
Para Analis Ungkap Situasi Perang Rusia-Ukraina setelah Mundurnya Pasukan Putin dari Kherson
Analis ungkap hal yang akan terjadi pada perang setelah ditarik mundurnya pasukan Rusia dari Kherson, wilayah Ukraina yang dicaplok Vladimir Putin.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Penarikan dilakukan untuk menyelamatkan nyawa tentara di tengah kesulitan untuk menjaga jalur pasokan tetap terbuka.
Tak lama setelah pengumuman penarikan, tokoh-tokoh pro-Kremlin mengeluhkan hilangnya puluhan tank dan pengangkut personel bersenjata ke tentara Ukraina.
"Mengapa tidak semuanya diledakkan atau dibakar?" Yuri Kotyonok, seorang koresponden militer Rusia, bertanya secara retoris dalam sebuah postingan Telegram pada hari Kamis.
Hingga kemudian pada Jumat pagi, bahkan sebelum pasukan Ukraina kembali ke Kherson, warga sipil pro-Kyiv mengibarkan bendera Ukraina di atas balai kota.
Baca juga: Rusia Pasang Gigi Naga untuk Perlambat Kemajuan Militer Ukraina, Apa Itu Gigi Naga?
Namun, Moskow mengklaim wilayah itu tetap "bagian dari Rusia", dengan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, "tidak akan ada perubahan".
Namun pada kenyataannya, Moskow telah kehilangan satu-satunya benteng di tepi barat Sungai Dnieper, yang terbesar dan terluas di Ukraina.
“Pasukan Ukraina tidak akan membiarkan Rusia menyeberangi Dnieper lagi,” kata pakar Rusia di Universitas Bremen Jerman, Nikolay Mitrokhin kepada Al Jazeera.
Penarikan itu juga berarti pasukan Rusia “kehilangan kesempatan untuk membagi Ukraina menjadi dua” dengan maju ke wilayah tengah, sebutnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-260: Pasukan Putin Ditarik Mundur dari Kherson, Kyiv Ragu
Apa yang bisa dibagi menjadi dua adalah bongkahan berbentuk bulan sabit dari Ukraina timur dan selatan yang dikuasai Rusia.
Pasukan Ukraina yang berani dapat berbaris melintasi daerah stepa yang jarang penduduknya menuju pelabuhan tenggara Berdyansk, Melitopol dan Mariupol di Laut Azov, kata Mitrokhin.
Ketika itu terjadi, pasukan Rusia di bagian wilayah Kherson yang masih diduduki mungkin dipaksa kembali ke Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.
Sementara di timur, mereka harus mundur ke bagian Donbas, wilayah yang dikuasai separatis.
Baca juga: Inggris: Ingin Perlambat Militer Ukraina, Pasukan Rusia Pasang Beton Penghalang Gigi Naga
Setelah Rusia menarik pasukannya dari dekat Kyiv dan Ukraina utara pada bulan April 2022 lalu, mereka berencana untuk berkonsentrasi merebut semua Ukraina selatan.
Termasuk pelabuhan Laut Hitam Odesa dan daerah yang berbatasan dengan Transdnistria, wilayah separatis pro-Rusia di negara tetangga Moldova.
Rencana ini sekarang juga tampaknya telah gagal, kata Mitrokhin.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-259: Zelensky Ungkap 4 Juta Warganya Hidup Tanpa Listrik