Pilpres 2024

Nasdem Usung Anies Maju Pilpres 2024, Jokowi - Paloh Retak? Ini Kata Politisi PDIP dan Analis

Isu keretakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mencuat.

Editor: Lodie Tombeg
Tangkapan Layar KompasTV
Politisi PDIP Deddy Sitorus, Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dan presenter KompasTV. Isu keretakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mencuat. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Isu keretakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mencuat.

Jokowi tidak menghadiri perayaan jari jadi ke-11 Nasdem, Jumat 11 November 2022. Presiden hadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-40 dan ke-41 ASEAN di Kamboja.

Menurut pengamat politik Yunarto Wijaya, isu keretakan hubungan Jokowi - Paloh bukan karena Anies Baswedan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah dideklarasikan capres oleh Nasdem. "Saya melihat agak berbeda.

"Memang ada nuansa dalam sistem politik dan logika dalam oposisi maupun koalisi," kata Toto, sapaan Yunarto, saat diskusi talk show di kanal YouTube KompasTV, Jumat kemarin.

Diskusi virtual Sapa Indonesia itu dihadiri Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto; Politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus; dan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.

Lanjut dia, jika Nasdem betul berkoalisi dengan dua partai oposisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. "Logikanya memang menjadi tidak nyambung," ujar Toto.

Kata analis demokrasi ini, ada perbedaan cara pandang. Berpedaan koalisi pemerintahan dan opsisi sudah jelas.

"Oposisi tidak setuju dengan pola pikir dan cara memimpin rezim sekarang," kata dia.

Yunarto bilang, menjadi menarik ketika Nasdem sudah gabung dengan PKS - Demokrat, apakah masih perlu berada di koalisi pemerintahan Jokowi.

"Berikutnya ada hal-hal yang dipanggung belakang yang sulit kita tafsirkan. Hanya Jokowi dan Surya Paloh yang bisa menjawab," ujar dia.

Politisi PDIP Deddy Sitorus mengatakan, kalau Nasdem jadi berkoalisi dengan PKS - Demokrat dan mengusung figur capres yang berseberangan pemikiran dengan pemerintahan pasti ada ketegangan.

"Itu hal biasa dalam dinamika politik. Anies sejak awal berposisi sebagai diametral dengan pak Jokowi," ujarnya.

Kata Deddy, mau tidak mau, Nasdem akan terseret dalam situasi itu. Kalau sudah begitu, Nasdem akan ada dalam situasi tersulit.

Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto menegaskan, Jokowi tetap menjadi presiden dari Nasdem. "Soal itu (Anies presiden) nanti ke depan. Terima kasih atas masukannya," kata Sugeng menanggapi Yunarto.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved