Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia: Vladimir Putin Beri Syarat untuk Lanjutkan Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina

Mundur dari kesepakatan yang memungkinkan ekspor gandum biji-bijian Ukraina, Vladimir Putin sebut Rusia mau lanjutkan lagi tapi dengan syarat ini.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Tangkapan Layar The Guardian
Foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-252 pada Rabu (2/11/2022) antara lain Putin memberitahu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa Rusia akan mempertimbangkan untuk melanjutkan kesepakatan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina tetapi dengan suatu persyaratan. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin digadang-gadang bakal setuju untuk melanjutkan kesepakatan ekspor biji-bijian atau gandum Ukraina di Laut Hitam.

Sebagaimana diketahui Putin menarik diri dari kesepakatan ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap armada laut Rusia di Krimea.

Pada Sabtu (29/10/2022) lalu, sejumlah kapal perang utama Rusia di Sevastopol, Krimea diserang oleh sejumlah drone yang diduga dilancarkan oleh Ukraina.

Akibatnya Putin menangguhkan partisipasi Rusia dalam kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang sebelumnya ditandatangani di Turki serta ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-252: Dilanda Krisis Energi, Zelensky Sambat ke Uni Eropa

Kesepakatan itu bertujuan untuk menjamin keamanan ekspor gandum yang diangkut oleh kapal-kapal melalui Laut Hitam di tengah gempuran perang Rusia-Ukraina.

Untuk diketahui, ekspor gandum Ukraina diharapkan harus tetap berlangsung untuk mencegah krisis pangan global.

Dengan mundurnya Rusia dari kesepakatan ekspor gandum Ukraina itu, kini ancaman krisis pangan global kembali mencuat karena pengiriman oleh kapal-kapal tak bisa dijamin keselamatannya.

Meski begitu, ada tanda-tanda dari Putin bahwa Rusia akan kembali berpartisipasi dalam kesepakatan ekspor gandum dengan persyaratan.

Baca juga: Apa Itu Fregat? Kapal Perang Utama Rusia yang Rusak Akibat Drone Ukraina hingga Bikin Putin Marah

Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Rabu (2/11/2022), Putin memberi tahu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa Rusia akan mempertimbangkan untuk melanjutkan kesepakatan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina, namun dengan syarat.

Syarat dari Putin yakni setelah mendapatkan “jaminan nyata” dari Ukraina.

Hal itu disampaikan Putin dalam panggilan telepon dengan Erdogan pada Selasa (1/11/2022) kemarin.

Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa Rusia mencari “jaminan nyata dari Kyiv tentang ketaatan yang ketat terhadap perjanjian Istanbul,"

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-251: Armadanya Diserang, Putin Tarik Kesepakatan Ekspor Gandum

"Khususnya tentang tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer”, menurut sebuah pernyataan dari Kremlin.

Kesepakatan ekspor biji-bijian antara Rusia dan Ukraina ditengahi oleh Turki dan PBB pada bulan Juli lalu untuk meredakan krisis pangan dunia yang sebagian disebabkan oleh invasi Moskow ke Ukraina dan blokade terhadap pelabuhan-pelabuhannya.

Sebagai informasi, Ukraina dikenal sebagai produsen biji-bijian utama.

Adapun kesepakatan ekspor gandum Ukraina itu akan berakhir pada 19 November 2022 mendatang.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-250: Angkatan Laut Putin Diserang, Kapal Utama Rusia Rusak

Kremlin mengatakan dimulainya kembali mungkin dipertimbangkan hanya setelah selesainya penyelidikan atas dugaan serangan drone di pelabuhan angkatan laut Krimea Sevastopol.

Rusia menginginkan “penyelidikan terperinci tentang keadaan insiden ini, dan juga setelah menerima jaminan nyata dari Kyiv tentang kepatuhan yang ketat terhadap perjanjian Istanbul, khususnya tentang tidak digunakannya koridor kemanusiaan untuk tujuan militer”.

“Hanya setelah itu akan mungkin untuk mempertimbangkan pertanyaan tentang melanjutkan pekerjaan” dalam kesepakatan, kata pernyataan Kremlin, mengacu pada penyelidikan dan jaminan yang dicarinya.

Dikatakan juga bahwa Putin telah mengingatkan Erdogan tentang “kegagalan untuk memenuhi bagian kedua dari perjanjian paket, untuk membuka blokir ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia ke pasar dunia”.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved