Berita Internasional

Sanae Takaichi Menang Telak, Jepang Bersiap Punya Perdana Menteri Perempuan Pertama

Sanae Takaichi, pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang,

Editor: Wawan Akuba
DOC
INTERNASIONAL -- Sanae Takaich (keempat dari kiri) menang telak dalam pemilihan Perdana Menteri Jepang. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Sanae Takaichi, pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang, memenangkan pemilihan internal partai dengan telak pada 4 Oktober lalu.

Kemenangan itu membuka jalan bagi Takaichi untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang.

Takaichi, yang dikenal dengan slogan “Jepang yang kuat”, diperkirakan akan secara resmi dinominasikan oleh parlemen (Diet) pada 15 Oktober mendatang.

Para analis menilai, kemenangan Takaichi menandai kembalinya garis konservatisme keras dalam politik Jepang, tiga tahun setelah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe tewas ditembak pada Juli 2022.

Namun, arah politik baru ini juga dinilai bisa memicu kekhawatiran dalam hubungan trilateral Jepang–Korea Selatan–Amerika Serikat.

Sosok Takaichi bukan tanpa kontroversi. Ia diketahui secara rutin berziarah ke Kuil Yasukuni, tempat yang juga memuliakan penjahat perang Kelas A dari Perang Dunia II.

Ketika ditanya apakah ia akan tetap berkunjung setelah menjabat sebagai perdana menteri, Takaichi menjawab akan membuat keputusan yang “tepat pada waktunya.”

Perhatian publik kini tertuju pada apakah ia akan hadir dalam festival musim gugur kuil tersebut yang dijadwalkan pada 17–19 Oktober.

Media Jepang pada 8 Oktober melaporkan bahwa Takaichi sedang mempertimbangkan untuk menunda kunjungan guna menghindari ketegangan diplomatik dengan negara tetangga.

Dalam kampanyenya, Takaichi mengusung semboyan “Menjadikan Kepulauan Jepang Kuat dan Makmur”, serta memperkenalkan program ekonomi bertajuk “Takaichi-nomics”, lanjutan dari kebijakan ekonomi ala Abe.

Ia menjanjikan ekspansi fiskal dan pelonggaran moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dampak dari optimisme pasar terlihat jelas: bursa saham Jepang mencetak rekor tertinggi pada 6 dan 7 Oktober, sementara nilai tukar yen melemah hingga menyentuh 152 yen per dolar AS pada 8 Oktober, level terendah dalam delapan bulan terakhir.

Dari Washington, Presiden AS Donald Trump turut mengucapkan selamat kepada Takaichi melalui akun Truth Social pada 6 Oktober, dengan menulis bahwa Jepang kini “memiliki perdana menteri perempuan pertamanya.”

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS juga menyampaikan harapan agar hubungan diplomatik tetap aktif dan produktif, terutama setelah diplomasi bolak-balik antara Jepang dan Korea Selatan kembali berjalan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved