Pilpres 2024
Nasdem - Demokrat 'Defisit' 2 Kursi, Anies Baswedan - AHY Mati Langkah di Pilpres?
Koalisi Partai Nasdem dan Partai Demokrat 'defisit' 2 kursi di parlemen (DPR RI) untuk dapat mengusung capres - cawapres maju Pilpres 2024.
Peluang untuk PKS ini mengarah untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB dengan kalkulasi suara Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi, PPP 19 kursi dan PKS 50 kursi sehingga total 198 kursi.
Baca juga: Kunjungi Gorontalo, Sekjen Partai Gerindra Targetkan Prabowo Menang Pilpres 2024
"Bisa jadi capresnya Airlangga Hartaro Ketua Umum Golkar dan Cawapresnya Achmad Syaikhu Presiden PKS dan partai Islam bisa berkumpul di koalisi ini," ujar dia.
Keenam, kata Mochtar, langkah Pemerintah Jokowi jika melakukan reshuffle kabinet dari 3 kader Nasdem yakni Menteri Pertanian, Menteri Kominfo dan Menteri Kehutanan LH maka formasi kabinet bisa saja memberikan warna baru.
Dia mencontohkan PAN bisa mendapatkan tambahan jatah menteri di kabinet. Selain Menteri Perdagangan maka PAN bisa ditambah jatah Menteri Kehutanan LH.
Atau PPP selain Menteri Bapenas ditambah Menteri Agama.
"Atau kalau PKS gabung ke koalisi pemerintah misalnya bisa mendapatkan Menteri Pertanian dan Menteri Kominfo," kata dia.
Dari peta politik tersebut, Mochtar Mohamad berpendapat dinamika konfigurasi politik bisa 3 poros.
Dengan demikian, kata Mochtar, Nasdem dan Demokrat berpotensi jadi penonton di Pilpres 2024.
Lebih jauh dia menyebutkan konfigurasi 3 poros ini dalam politik aliran tidak akan tumbuh lagi di Indonesia dan black campaign maupun negative campaign yang bermuara ke perpecahan bangsa bisa dihindari.
"Dan konsep konstruksi pembangunan yang sudah diletakkan oleh Pemerintah Jokowi bisa berkelanjutan," tandas Mochtar.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasdem dan Demokrat Berpotensi Jadi Penonton Pilpres 2024? Berikut Analisisnya