Pilpres 2024
Beda dengan Nasdem, Alasan PDIP Tak Protes Gerindra Deklarasikan Prabowo Maju Pilpres 2024
Beda dengan Partai Nasdem, PDIP malah tak persoalkan Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.
TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Beda dengan Partai Nasdem, PDIP malah tak persoalkan Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.
PDIP beralasan, deklrasi Prabowo tidak sampai mengganggu pemerintah Joko Widodo - Maruf Amin.
Pernyataan Prabowo dan kader tidak antitesa dengan apa yang diprogramkan Jokowi.
Beda dengan Nasdem yang dinilai PDIP sebagai antitesa dengan apa yang programkan Jokowi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan pihaknya tak melontarkan protes ketika Gerindra mendeklarasikan Ketua Umum Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Hal ini berbanding terbalik saat Partai NasDem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
Menurut Hasto, kader NasDem setelah mendeklarasikan Anies sebagai capres kerap menyudutkan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.
"(Hanya protes ke NasDem) Karena antitesa. Bayangkan ketika itu disampaikan sebagai suatu antitesa kepada Pak Jokowi, Pak Jokowi sedang menjabat yang juga sedang didukung oleh partai politik termasuk NasDem," kata Hasto di Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022).
Ia mengingatkan kepada Partai NasDem, yaitu masih banyak janji Anies Baswedan yang belum terealisasikan saat menjadi orang nomor satu di Jakarta.
"Ini ada 23 janji kampanye Pak Anies dari laporan, Hanya lima yang dijalankan dan mana yang menjalankan Pak Jokowi dilevel gubernur saja? Mana kemudian sekarang pasukan oranye? Pasukan hijau? Pasukan biru? Itu kan mencerminkan sebenarnya tiga warna dan berbagai warna itu kan menyatu dalam kepentingan Pak Jokowi di situ," ujar dia.
"Kemudian kita lihat itu di dalam mengatasi banjir, Pak Basuki (Menteri PUPR) baru saja mengeluh ketika normalisasi sungai Ciliwung, pembebasan lahan tidak dilakukan oleh pemerintah daerah padahal ada Rp315 triliun anggaran selama 5 tahun Pak Anies. Jadi dari gubernur saja sudah antitesa," ujarnya.
Baca juga: Sinyal Reshuffle Kabinet Jelang Pilpres 2024: Begini Penjelasan Presiden Jokowi
Hasto menambahkan, bila dibandingkan dengan kader Gerindra mereka masih tetap menghormati kalau partainya masih masuk ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Nah Pak Prabowo tidak pernah berbicara antitesa, Gerindra tidak pernah berbicara antitesa. Jadi kami fair apa yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara politik, dan akademis. Karena risetnya ada," tandas Hasto.
Ganjar Diyakini Jadi 'Kuda Hitam'
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menyebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpotensi jadi "kuda hitam" pada Pilpres 2024.