Kisah Wahyu Tora, 10 Tahun Merantau Jual Kue Putu Demi Sekolahkan 4 Anak di Kampung
Setiap pukul 14.00 WITA, Wahyu Tora (49) mulai mengayuh sepedanya berkeliling menjajakan kue putu di Gorontalo.
"Kalau sehari bisa terjualan sebanyak 400 kue putu hingga 500, tergantung keadaan," jelasnya.
Dikala musim hujan, pria akrab disapa Tora ini kadang hanya mendapat setengah dari keuntungan hariannya.
Di Gorontalo, dia tinggal bersama saudara dan teman-temanya sedaerahnya.
"Ada enam orang tinggal di rumah kontrakan di jalan HB Yassin," kata dia.
Baca juga: Mengenal Sosok Opa Gono, Penjual Permen Soba Keliling Demi Hidupi Keluarga
Dia memilih menaiki sepeda berjualan kue, karena alasan kesehatan juga.
"Kalau sepeda kan bisa sekalian berolarga. Saya kalau pakai motor tidak kuat terkena angin malam, dan susah kalo jalan pelan naik sepeda motor," akunya.
Selain alasan kesehatan, biaya perawatan sepeda motor menurutnya lebih besar dibandingkan sepeda.
Dia menilai menggunakan motor terlalu berbahaya disaat berjualan.
"Dari enam orang, dua diantarnya mengunakan sepeda motor, sisanya masih naik sepeda," ucapnya.
Tora pun menekan biaya pemeliharaan kendaraanya, untuk memperbaiki sendiri sepedanya.
"Kalau (sepeda bermasalah) saya service sendiri, kecuali beli ban, beli teralinya, itu belinya di toko. Nanti saya pasang sendiri," katanya.
Tora biasanya menabung, agar bisa pulang bertemu anak dan istrinya di setiap lebaran.
(TribunGorontalo.com)