Polisi Gorontalo Ditembak

Tembak Rekannya dengan Senjata, Polisi Gorontalo Ini Terancam Sanksi

Instruksi Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika tegas, meminta Kabid Propam dan Dirreskrimum untuk mengusut kejadian tersebut.

TribunGorontalo.com/Wawan Akuba
ILUSTRASI Personel Polda Gorontalo -- Bripda MRZ terancam kena saksi setelah menembak rekannya Bripda Arif Gani dengan senjata pelontar gas air mata. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kelalaian Bripda MRZ berujung pada sanksi yang kini menunggunya. Pelaku penembakan terhadap rekannya Bripda Arif Gani itu akan diproses. 

Menurut Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, Kapolda bereaksi usai mendapat informasi tentang polisi di SPN Polda Gorontalo tembak rekannya.

Instruksi Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika tegas, meminta Kabid Propam dan Dirreskrimum untuk mengusut kejadian tersebut.

Karena itu, beberapa jam usai insiden penembakan polisi di SPN Polda Gorontalo terjadi, Kabid Propam dan Dirreskrimum sesuai perintah Kapolda langsung datangi dan olah TKP.

Baca juga: Begini Kondisi Bripda Arif Gani, Polisi Gorontalo yang Ditembak Rekannya

“Terhadap Oknum MRZ sudah diamankan di Polda guna proses lebih lanjut. Perintah Kapolda sangat tegas, untuk berikan sanksi tegas terhadap Oknum MRZ atas kelalaian yang dilakukannya,” tutup Wahyu. 

Kepala SPN Polda Gorontalo, Kombes Pol Agus Widodo membeberkan kondisi Bripda Arif Gani, polisi yang ditembak senjata pelontar gas air mata oleh rekannya. 

“Alhamdulillah kondisinya membaik. Tadi malam pas kena itu sempat telepon saya juga. Bukan dia yang telepon. Saya ngobrol dengan sebelahnya, dia (korban) dengar. Sekarang lagi istirahat dia (korban),” tukas Kombes Pol Agus Widodo dihubungi Sabtu sore (17/9/2022). 

Kombes Pol Agus Widodo mengaku sejak tadi malam juga sudah berjaga di RS tempat Bripda Arif Gani. Tadi pagi pun ia juga katanya menunggu Bripda Arif Gani lekas pulih. 

Baca juga: YBM UP3 PLN Gorontalo Kembali Salurkan 100 Paket Sembako ke Kaum Dhuafa

Bripda Arif Gani menurut Kombes Pol Agus Widodo segera dilarikan ke RS Aloei Saboe Kota Gorontalo usai tertembak. 

Beruntung cepat tertangani. Lukanya parah adalah robek di kulit kepala. Itu yang menyebabkan darah mengucur deras. 

Pelaku diketahui bertugas di bagian umum SPN Polda Gorontalo. 

“Kecelakaan disebabkan oleh kelalaian penggunaan senjata dinas Polri jenis pelontar gas air mata,” kata Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono

Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah kiri bawah dan harus dirawat di rumah sakit Aloe Saboe. “Keduanya baik pelaku maupun korban merupakan personel SPN Polda Gorontalo,” ungkap Wahyu.

Kejadian bermula saat korban ingin meminjam motor pelaku. Komunikasi berawal dari obrolan Whatsapp. Korban lantas mendatangi pelaku yang saat itu berada di rumah dinas jabatan KA SPN Polda Gorontalo.

Setelah bertemu, keduanya lantas bertolak dari rumah dinas tersebut dan menuju Aspol Blok B No. 3 SPN Polda Gorontalo.

Tiba di aspol, korban bergegas ke dapur untuk memasak mie instan. Sementara di belakang korban ada pelaku yang asik bermain hp. 

Tak tahu, di meja di ruang tamu terletak senjata pelontar gas air mata. Pelaku pun karena iseng, mengangkat senjata tersebut. 

Kejadian nahas bermula dari situ. Rupanya, senjata itu tidak terkunci. Ia tak sadar, moncong senjata hitam itu mengarah ke dapur korban. 

Saat itu, korban yang berada di dapur, tengah berdiri selaras dengan moncong senjata. Korban diketahui membelakangi pelaku yang tak tahu senjata yang dipegangnya tak terkunci. 

Ketika pelatuk ditarik, senjata itu memuntahkan gas air mata hingga mengenai kepala korban. 

Terkena benda tumpul dengan pelontar yang kencang, seketika korban pingsan. Korban dilarikan ke RS Aloe Saboe malam itu juga.

“Korban kemudian langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit Aloei Saboe,” tegas Wahyu. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved