Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-205: Mirip di Bucha, Kuburan Massal 440 Jasad Ditemukan di Izium
Kondisi terkini perang Jumat (16/9/2022): Setelah berhasil usir pasukan Rusia dari Izium, Ukraina temukan kuburan massal 440 jasad di kota timur itu.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Jumat (16/9/2022) telah berlangsung selama 205 hari.
Kabar terbaru di antaranya adalah kuburan massal dengan 440 mayat ditemukan di Izium, kota di Ukraina timur yang direbut kembal dari pasukan invasi Rusia hingga Amerika Serikat lagi-lagi beri bantuan tambahan ke Kyiv senilai 600 juta dolar.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Invasi ini juga disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-204: 8 Rudal Pasukan Militer Putin Hujani Kota Asal Zelensky
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga tersebut sampai saat ini terus berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir.
Bahkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut perang Rusia-Ukraina dapat berlangsung hingga beberapa tahun.
Kabar Terkini Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-205 perang Rusia dengan Ukraina:
- Pihak berwenang Ukraina telah menemukan situs pemakaman massal lebih dari 440 mayat di Kota Izium, Ukraina timur yang direbut kembali dari pasukan Rusia, kata seorang kepala polisi regional.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-203: Mulai Bangkit, Zelensky Klaim Rebut Kembali Wilayahnya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyamakan penemuan itu dengan apa yang terjadi di Kota Bucha di dekat Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada awal perang lalu, lapor Reuters.
“Rusia meninggalkan kematian di mana-mana dan harus bertanggung jawab,” sebut Zelensky.
- Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen ingin Putin menghadapi pengadilan pidana internasional atas kejahatan perang di Ukraina.
“Bahwa Putin harus kalah dalam perang ini dan harus menghadapi tindakannya, itu penting bagi saya,” kata Ursula von der Leyen kepada saluran TV outlet berita Jerman Bild pada Kamis (15/9/2022).
Baca juga: Tangkap Banyak Pasukan Militer Rusia, Ukraina Bingung Cari Tempat untuk Tahan PoW, Apa Itu PoW?
- Ukraina telah kehilangan hampir 15 persen dari kapasitas penyimpanan biji-bijiannya dalam perang, kata sebuah laporan.
Ini mengancam peran Ukraina sebagai pemasok makanan utama bagi dunia.
Observatorium Konflik yang didukung pemerintah Amerika Serikat mengatakan Rusia telah menyita 6,24 juta ton kapasitas penyimpanan makanan, dan 2,25 juta ton kapasitas lainnya di tangan Ukraina telah dihancurkan, Agence France-Presse melaporkan.
Akibatnya, para petani kehabisan ruang untuk menyimpan hasil panen mereka untuk pengiriman, yang dapat menghambat penanaman untuk panen berikutnya, terutama gandum musim dingin.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-202: Putin Diminta Mundur Warganya Imbas Invasi di Ukraina
- Paus Fransiskus mengatakan bahwa secara moral sah bagi negara-negara untuk memberikan senjata ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari agresi Rusia.
“Ini adalah keputusan politik yang bisa bermoral, dapat diterima secara moral, jika dilakukan dalam kondisi moralitas. Bela diri tidak hanya sah tetapi juga ekspresi cinta tanah air,” ungkap Paus Fransiskus.
“Seseorang yang tidak membela diri, yang tidak membela sesuatu, tidak menyukainya. Mereka yang membela (sesuatu) menyukainya.” lanjutnya.
- Putin berterima kasih kepada Presiden Cina Xi Jinping atas pendekatannya yang “seimbang” terhadap krisis Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-201: Infrastruktur Ukraina Diserang, Listrik dan Air Mati
Putin juga mengecam kebijakan “jelek” Washington, pada pertemuan yang menyusul kemunduran besar bagi Moskow di medan perang.
“Kami memahami pertanyaan dan kekhawatiran Anda dalam hal ini, dan kami pasti akan memberikan penjelasan rinci tentang pendirian kami tentang masalah ini selama pertemuan hari ini, meskipun kami telah membicarakannya sebelumnya.” kata Putin kepada Xi Jinping.
- Jerman akan memasok Ukraina dengan kendaraan lapis baja tambahan dan sistem peluncuran roket.
Namun Jerman tidak akan menyediakan tank tempur yang telah lama diminta oleh Kyiv, kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-200: Kyiv Klaim Kalahkan Pasukan Putin dalam Serangan Balasan
Pada Kamis, Lambrech mengatakan bahwa kendaraan tempur infanteri BMP-1 buatan Soviet juga akan "sangat cepat" menuju ke Ukraina dari Yunani.
- Dewan gubernur pengawas nuklir PBB yang beranggotakan 35 negara mengeluarkan resolusi yang menuntut Rusia mengakhiri pendudukannya atas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan, lapor Reuters.
Resolusi Kamis adalah yang kedua tentang invasi Rusia ke Ukraina yang disahkan oleh dewan Badan Energi Atom Internasional, IAEA.
- Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket senjata baru senilai 600 juta dolar untuk Ukraina, menurut pernyataan Gedung Putih yang dikirim ke departemen luar negeri pada Kamis.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-198: Zelensky Dijanjikan AS Bantuan Militer Baru 2,7 M Dollar
Reuters melaporkan memo itu tidak merinci bagaimana uang itu akan digunakan, tetapi sumber mengatakan itu diharapkan mencakup amunisi dan lebih banyak sistem roket Himars.
- AS telah memberlakukan sanksi baru terhadap 22 individu Rusia dan dua entitas Rusia.
Orang-orang itu termasuk Maria Alexeyevna Lvova-Belova, komisaris presiden Rusia untuk hak-hak anak, yang telah memimpin upaya Rusia untuk mendeportasi ribuan anak Ukraina ke Rusia dan memaksa adopsi anak-anak Ukraina ke dalam keluarga Rusia.
Entitas tersebut termasuk Task Force Rusich, sebuah kelompok paramiliter neo-Nazi yang telah berpartisipasi dalam pertempuran bersama militer Rusia di Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-197: Zelenskyy Klaim Berhasil Rebut Kembali Wilayah Kharkiv
- Yuliia Paievska, seorang relawan medis Ukraina yang ditangkap oleh pasukan Rusia selama pengepungan mematikan mereka di Mariupol menyampaikan kesaksian di hadapan anggota parlemen AS pada Kamis.
Paievska menceritakan pengalamannya tentang penyiksaan, kematian, dan teror.
Paievska yang ditahan di kota pelabuhan Mariupol di Ukraina pada bulan Maret dan ditahan oleh pasukan Rusia serta pro-Rusia selama tiga bulan, berbicara di depan Komisi Helsinki, sebuah badan pemerintah untuk mempromosikan kepatuhan terhadap HAM secara internasional.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)