Aksi 6 September
Demo Gorontalo Ricuh, Polda Sebut Mahasiswa Cari Gara-Gara Duluan
Menurut Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono kericuhan karena mahasiswa cari gara-gara duluan.
Sempat tertangkap kamera Zakaria merintih kesakitan di dekat pagar sembari memegang dadanya.
Ia merasakan sesak di bagian dada, sehingga beberapa mahasiswa di sekitarnya berinisiatif melarikan Zakaria ke Rumah Sakit Multazam.
Pengalaman sama diungkapkan Fadel Imauan Hamzah Alim anggota LMID.
Ia diarak dua orang mengenakan pakaian preman ke tempat jualan warga.
Kedua orang tersebut kemudian menghajarnya sampai berjarak 300 meter dari lingkaran massa aksi.
"Saat di bawa oleh mereka saya kena pukulan di belakang, bagian dada dan sudah sulit bernafas sebab mereka kancing leher saya."
"Kami tidak dibawa sampai ke polres, tidak jauh dari lingkaran massa aksi, dan di situlah kami 10 orang dikumpulkan serta dihajar oleh mereka (polisi)."
Atas insiden ini, Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Ardi Rahananto meminta data mahasiswa yang dilarikan ke Rumah Sakit.
“Saya sebagai kapolres bertanggung jawab. Nanti di data, lukanya di bagian mana dan dilarikan di RS apa,” ungkap Ardi, saat menemui massa aksi.
Ia juga menyesalkan tindakan mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa wajib melakukan demonstrasi sesuai dengan aturan.
“Kalau aturan jam 18.00 Wita, maka aksi bisa dilanjutkan besok,” tegas Kapolres. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/07092022_wahyu.jpg)