Brigadir J
Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi oleh Brigadir J Dinilai Tak Masuk Akal, Jadi Janggal Gegara Ini
Dugaan pelecehan seksual Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dinilai tak masuk akal.
TRIBUNGORONTALO.COM - Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dinilai tak masuk akan.
Dikutip TribunGorontalo, hal itu sebagaimana disampaikan oleh aktivis hingga kriminologi yang mengungkapkan pandangannya terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Muncul dugaan kejadian pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi ini menjadi motif mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo marah hingga memerintahkan agar mantan anak buahnya yakni Brigadir J untuk dieksekusi.
Namun nyatanya, hingga kini penyebab kemarahan Ferdy Sambo yang sampai sebabkan Brigadir J kehilangan nyawan masih belum terungkap.
Sementara kabarnya, dugaan pelecehan itu disebut-sebut terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Bharada E Ternyata Punya Peran Penting Ini Selain Tembak Brigadir J, Ferdy Sambo yang Beri Perintah
Berdasarkan pengakuan Putri Candrawathi kepada Komnas Perempuan, dirinya mengalami dugaarada Ean tindak kekerasan seksual oleh Brigadir J di rumah Magelang pada 7 Juli, atau sehari sebelum J ditembak Richard Eliezer atau Bh atas perintah Ferdy Sambo.
“Yang disampaikan kepada kami yang terjadi di Magelang adalah perkosaan,” kata Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi dalam program acara News Update Live Kompas.com, Jumat (2/9/2022).
Ia mengklaim, bukan perkara mudah menggali keterangan Putri.
Pada pertemuan pertama dan kedua, Putri hanya menangis tanpa suara dan hanya mengangguk saat menjawab pertanyaan.
Informasi mengenai dugaan perkosaan itu diketahui pada pertemuan ketiga dan keempat pada 21 dan 23 Agustus 2022, setelah Putri didampingi oleh psikolog, keluarga dan pendetanya.
Baca juga: Komnas HAM Buka Lagi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Istri Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J: Blunder
Saat menceritakan peristiwa di Magelang, ia menyebut, tangan Putri menggenggam kencang, memijat jarinya sendiri dengan keras, serta luapan emosi dan gestur seperti menangis.
“Dalam menyampaikan peristiwa kekerasan seksual di Magelang, P (Putri) menunjukkan indikasi trauma korban,” ujar Aminah.
Ia menambahkan, kesimpulan dugaan terjadinya perkosaan itu berdasarkan pada tiga hal yakni, keterangan Putri dan asisten rumah tangganya bernama Susi, kesesuaian keterangan asisten rumah tangganya yang lainnya bernama Kuat Maruf dengan kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak.
Namun untuk memperkuat dugaan itu, Komnas Perempuan merekomendasikan agar penyidik mendalami dugaan kasus pemerkosaan di Magelang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/ferdy-sambo-dan-putri-candrawathi-rekonstruksi.jpg)