Kremlin Anggap Sanksi untuk Rusia Memperparah Ekonomi Barat
Keterangan terus meningkat di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (12/5/2022) mengatakan, negara-negara Barat.
Kherson, rumah bagi kota pelabuhan dengan nama yang sama, memberikan jalur darat antara semenanjung Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014, dan daerah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Menanggapi berita itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negosiasi dengan Moskwa berisiko jika Rusia menggunakan "referendum semu", untuk membenarkan pencaplokan wilayah Kherson dan Zaporizhzhia yang diduduki.
Dalam pidato video larut malam pada Rabu (11/5/2022), Zelensky mengutuk "orang-orang marginal ini, yang diambil oleh Rusia sebagai kolaborator." Dia mengatakan mereka membuat pernyataan "kebodohan kosmik".
"Tapi tidak peduli apa yang dilakukan penjajah, itu tidak berarti apa-apa - mereka tidak memiliki kesempatan. Saya yakin bahwa kami akan membebaskan tanah kami dan orang-orang kami," tambahnya dilansir dari Rueters pada Kamis (12/5/2022).
Tidak ada referendum Pada 2014, sebulan setelah menduduki Krimea dalam invasi kilat, Moskwa menyelenggarakan referendum di sana yang sangat mendukung pencaplokan oleh Rusia.
Langkah itu dianggap tidak sah oleh Ukraina dan Barat. Ditanya pada Rabu (11/5/2022) tentang Kherson bergabung dengan Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan penduduk harus memutuskan nasib mereka sendiri. Tetapi keputusan seperti itu, kata dia, membutuhkan dasar hukum yang jelas, "seperti halnya dengan Krimea".
Namun, Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintahan sipil-militer yang dikendalikan Rusia, dikutip oleh kantor berita RIA mengatakan kepada wartawan bahwa “Tidak akan ada referendum karena itu sama sekali tidak penting, mengingat referendum yang diadakan secara mutlak secara legal di republik Krimea tidak diterima oleh masyarakat dunia."
Kremlin tidak segera membalas telepon Reuters yang meminta komentar dan melaporkan berita ini. Di Dnipro, Lahuta mengatakan 300.000 dari jutaan penduduk kawasan itu telah pergi sebagai akibat dari pengambilalihan Rusia.
Ukraina mengatakan telah terjadi protes di Kherson terhadap pendudukan Rusia, dan unjuk rasa dua minggu lalu dibubarkan dengan gas air mata.
"Setelah orang-orang terluka berulang kali di Kherson, di Nova Kakhovka ... semakin sedikit orang yang mulai memprotes karena musuh mulai bertindak semakin keras, mulai menahan orang-orang," kata Lahuta.
Rusia telah memperkenalkan mata uang rubel di wilayah Kherson, untuk menggantikan hryvnia Ukraina. TASS mengutip pemerintah yang dikendalikan Rusia mengatakan bahwa badan-badan pensiun dan sistem perbankan akan dibuat dari awal untuk wilayah tersebut, dan bahwa cabang-cabang bank Rusia dapat dibuka di sana sebelum akhir Mei. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Putin: Sanksi untuk Rusia Malah Lebih Melukai Barat"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/060322-Putin-Selensky.jpg)