Lebaran Ketupat Gorontalo

Kemacetan Total Terpantau di Tugu Ketupat Yosonegoro-Gorontalo

Dalam fitur lalu lintas, Google Maps menampilkan empat warna yang menunjukan bagaimana kondisi lalu lintas saat itu secara real time.

TribunGorontalo.com
Pantauan lalu lintas di Kampung Jawa-Gorontalo pada Lebaran Ketupat, Senin (9/5/2022). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Hingga sore ini, kemacetan total terpantau terjadi di sekitar Tugu Ketupat Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo pada perayaan Lebaran Ketupat, Senin (9/5/2022).

Melalui fitur lalu lintas di Google Maps, terpantau pergerakan kendaraan di kawasan ini sangat lambat. Warga di Google Maps pun menunjukan merah maron atau merah kehitam-hitaman. 

Dalam fitur lalu lintas, Google Maps menampilkan empat warna yang menunjukan bagaimana kondisi lalu lintas saat itu secara real time. Hijau artinya tak ada penundaan lalu lintas, dengan kata lain lalu lintas lancar.

Lalu oranye kondisi lalu lintas sedang, atau kendaraan terpantau ramai lancar. Tapi jika menunjukan warna merah, artinya ada penundaan lalu lintas atau macet.

Baca juga: Foto-foto Kemacetan di Perayaan Lebaran Ketupat Gorontalo

Ketika warna merah semakin terlihat gelap itu berarti kecepatan lalu lintas semakin lambat. 

Diketahui, pada perayaan Lebaran Ketupat ini, masyarakat dari berbagai wilayah di Provinsi Gorontalo bahkan luar daerah mulai membanjiri Kampung Jawa untuk berlebaran.

Pantauan TribunGorontalo.com, arus kendaraan di Kawasan Tugu Ketupat, Kampung Jawa atau lebih dikenal Jaton (Jawa Tondano) padat merayap.

Kepadatan kendaraan terjadi di dua lajur. Mulai dari arah Kota Gorontalo ke Bandara Djalaluddin. Begitu sebaliknya dari arah Patung BJ Habibie balik melintasi Jalan Trans Sulawesi ke arah Isumu.

Sejumlah personel dari kepolisian dibantu TNI bertugas melancarkan arus lalu lintas. Sejak Senin pagi, lalu lintas di Kampung Jawa Kabupaten Gorontalo, mulai terpantau macet.

Baca juga: Iwan Lamker Buat 750 Ujung Nasi Bulu di Kawasan Kampung Jawa-Gorontalo

Motor dan mobil memadati kawasan ini karena menjadi pusat perayaan tradisi Lebaran Ketupat. 

Nurain Lapolo kepada TribunGorontalo.com mengungkapkan, jika mobil yang ia kendarai nyaris terjebak macet.

Beruntung ia berangkat sejak pagi hari dari Kwandang, Gorontalo Utara menuju Kota Gorontalo. 

“(Kami) belum terjebak macet. Mungkin karena masih pagi. Hanya saja suasana jalanan berbeda dari biasanya. Biasanya di jam 9.00 pagi, tidak rame jalanan. Ini sudah rame,” ungkap Nurain melalui pesan Whatsapp. 

Menurut sejarah, perayaan Lebaran Ketupat di Gorontalo ini pertama kali digelar oleh masyarakat Jawa Tondano (Jaton) sejak kedatangan mereka pada 1909. 

Mereka diketahui adalah transmigran dari Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Mereka tersebar di Desa Kaliyoso, Roksonegoro, Mulyonegoro, dan Yosonegoro. Desa-desa itu secara administrasi berada di Kabupaten Gorontalo. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved