Ukraina 300 Warga dari Pabrik Baja Mariupol

Pemerintah Ukraina mengatakan semua wanita, orang tua, dan anak-anak berhasil diselamatkan.

Editor: Lodie Tombeg
tribunnews
Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Pemerintah Ukraina mengatakan semua wanita, orang tua, dan anak-anak berhasil diselamatkan.

Upaya evakuasi terhadap warga sipil dan pejuang yang terkepung di pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol, Ukraina masih berlangsung.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan evakuasi lanjutan akan fokus pada korban terluka, petugas medis, dan militer.

Berikut sejumlah update evakuasi di pabrik baja Mariupol, dilaporkan CNN:

- Zelensky pada Sabtu (7/5/2022) mengatakan, lebih dari 300 warga sipil sudah diselamatkan, terhitung sejak dimulainya evakuasi di pabrik baja yang terkepung pasukan Rusia.

- Evakuasi dimulai lebih dari seminggu yang lalu dan dikoordinasikan oleh PBB dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

- Evakuasi dilakukan setelah warga sipil dan tentara Ukraina, pejuang terakhir Mariupol, terjebak di dalam pabrik selama sekitar dua bulan. Pabrik yang luas itu diblokade pasukan Rusia.

- Pada Rabu (4/5/2022) sebelumnya, pejuang Ukraina yang berada di dalam pabrik mengatakan ada pertempuran berdarah dengan pasukan Rusia di dalam kompleks.

- Tempat perlindungan terakhir warga Mariupol itu hampir kehabisan pasokan makanan, air, dan obat-obatan.

- Pada Sabtu pagi, diperkirakan lebih dari 100 warga sipil termasuk anak-anak, masih berada di kompleks pabrik.

- Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan semua wanita, anak-anak, dan orang tua dievakuasi dari pabrik baja Azovstal pada Sabtu.

- Penyelamatan pada Sabtu lalu menandai akhir dari fase pertama evakuasi. Seorang pejabat senior Rusia setuju bahwa evakuasi warga sipil dari pabrik baja Azovstal telah selesai.

- Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengatakan bahwa Rusia telah mengevakuasi total 51 warga sipil dari Azovstal sejak 5 Mei.

- Pihak berwenang sekarang sedang mempersiapkan evakuasi tahap kedua untuk korban terluka, petugas medis, dan militer.

- Zelensky mengatakan mereka juga mencari opsi diplomatik untuk mengeluarkan tentara Ukraina yang tersisa.

- Zelensky juga mengatakan pemerintah akan mencoba membangun koridor kemanusiaan untuk semua penduduk Mariupol dan pemukiman sekitarnya pada hari Minggu.

- Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri mengatakan total 152 orang dievakuasi dari Mariupol pada Sabtu. Tidak jelas apakah jumlah tersebut termasuk warga sipil yang terjebak di pabrik baja Azovstal.

Rusia Serang Gedung Sekolah

Rusia meluncurkan serangan terbarunya pada Sabtu (7/5/2022) yang menyasar sebuah bangunan sekolah di wilayah Luhansk, tempat 90 orang berlindung.

Serhiy Hayday, kepala Administrasi Militer Regional Luhansk, mengatakan 30 orang yang berlindung di sekolah telah diselamatkan, tujuh di antaranya terluka.

Menurut laporan CNN, mayat dua orang ditemukan di antara puing-puing.

Hayday dalam postingan Telegramnya pada Minggu (8/5/2022) hari ini mengatakan, kemungkinan 60 orang di dalam gedung tewas.

Pesawat Rusia telah menjatuhkan bom di sekolah di Desa Bilohorivka, yang berjarak sekitar tujuh mil dari garis depan, menurut Hayday.

Penyerangan terjadi sekitar pukul 16.37 waktu setempat pada Sabtu lalu.

Ini mengakibatkan kebakaran yang membutuhkan waktu hampir empat jam untuk dipadamkan.

Menteri Keuangan Ukraina Serukan Embargo

Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenkov menyerukan embargo penuh terhadap impor minyak dan gas Rusia, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Serhiy Marchenko mengatakan Ukraina sedang berjuang untuk menyeimbangkan anggarannya setelah perang yang berlangsung selama 10 minggu.

Marchenko menambahkan, sebagai menteri keuangan ia tidak dapat puas dengan bantuan keuangan yang datang dari luar negeri.

Marchenko mengungkapkan tidak cukupnya sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia dan tingginya harga minyak dan gas alam menunjukan Rusia memiliki surplus anggaran.

“Masalah utamanya adalah embargo penuh atas pembelian gas dan minyak dari Federasi Rusia. Ini adalah sesuatu yang perlu dikerjakan dan pihak berwenang Ukraina secara aktif bekerja. Ini akan memungkinkan untuk menghilangkan kemungkinan membiayai perang.” ujar Marchenko, yang dikutip dari laman Reuters.com.

Sanksi yang dijatuhkan AS dan sekutu Eropa, telah melumpuhkan ekonomi Rusia senilai 1,8 triliun dolar AS, sementara bantuan militer senilai miliaran dolar telah diberikan untuk membantu Ukraina memperkuat pertahanan dari serangan Rusia.

Namun di Uni Eropa sendiri, terdapat perbedaan pendapat mengenai embargo energi Rusia. Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban mengatakan pada Jumat (6/5/2022) kemarin, negaranya tidak dapat mendukung paket sanksi baru yang diusulkan Uni Eropa, yang menargetkan embargo minyak Rusia.

Mengenai anggaran negara, Serhiy Marchenko mengatakan Ukraina secara praktis tidak dapat menyeimbangkan anggarannya.

“Kami sekarang praktis tidak menyeimbangkan anggaran dengan alasan bahwa pendapatan kami saat ini, sayangnya, hanya mencakup 54 persen dari pengeluaran kami tidak termasuk pengeluaran militer.” ungkap Marchenko. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 300 Warga Berhasil Keluar dari Pabrik Baja Mariupol, Kini Ukraina Siapkan Evakuasi Tahap Dua

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved