Mohammad Jafar Pemilik Rumah Kucing Gorontalo, Kini Merawat 200 Kucing
Panti itu terbagi beberapa kamar khusus, terdiri dari ruang pertama itu dikhususkan untuk indukan, ruang kedua khusus kucing dengan usia 2 bulanan,
Jafar sudah menganggap kucing-kucing itu seperti keluarganya. Itu sebabnya ia menyebut kucing-kucing itu dengan ‘anak-anak’.
Setiap hari anggaran kucing masuk dalam anggaran belanja rumah tangga. Jika dihitung, lebih besar pengeluaran anggarannya buat kucing dibanding anggaran sehari-hari untuk keluarga
“Istri saya itu setiap harinya masak nasi 7 liter beras, 6 liter buat anak-anak (kucing), dan sisanya untuk kami keluarga. Untuk jam makan mereka pun terbagi dua, di siang hari dan di malam hari,” cerita Jafar.
Meski begitu, tidak jarang ia merasa kesulitan memenuhi kebutuhan para kucing ini. Jika dalam kondisi itu, ia pasti akan mengubah jam makan kucing.
Jafar merincikan, awalnya jumlah kucing ini berkisar 20 ekor. Itu sebelum dibangunnya rumah kucing.
Namun saat sekarang telah ada panti kucing disebelah rumah, jumlah kucing berkisar 200 ekor.
Kata Jafar, jika ada masyarakat yang ingin mengadopsi kucing dari panti ini, ada syarat yang harus dilaksanakan.
Pertama dirinya akan menguji dengan pertanyaan soal cara perawatan kucing. Jadi yang mau mengadopsi mestinya sudah paham soal perawatan kucing.
Lalu, jika ingin mengadopsi, harus memilih kucing paling jelek secara fisik.
“Terkadang yang datang adopsi kucing selalu milih-milih yang bagus, kalau begitu jadinya kan saya sedih, kok dibeda-bedakan, sementara semua ini anak-anak saya,” tuturnya. (*)