PPPK Paruh Waktu Gorontalo

Jumani Jesdy Cerita Perjalanan Jadi PPPK Paruh Waktu Gorontalo, Gaji Awal Hanya Rp750 Ribu

Di tengah semangat ribuan honorer yang memadati halaman UPTD Museum Purbakala Gorontalo, ada satu sosok yang mencuri perhatian.

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
CERITA PPPK -- Jumani Jesdy. Guru SMA Negeri 1 Marisa menceritakan perjalanan kariernya hingga diangkat menjadi PPPK paruh waktu. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Di tengah semangat ribuan honorer yang memadati halaman UPTD Museum Purbakala Gorontalo, ada satu sosok yang mencuri perhatian.

Ia tertunduk dan larut dalam haru. Ia adalah satu dari 2.459 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu yang dilantik oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail pada Jumat (17/10/2025).

Adalah Jumani Jesdy (42), seorang guru dari SMA Negeri 1 Marisa, Kabupaten Pohuwato.

Perjalanan Jumani hingga tiba di momen bersejarah ini bukanlah hal yang singkat.

Ia telah mengabdikan diri selama kurang lebih 10 tahun sebagai pendidik, mendampingi generasi muda di daerahnya.

“Sudah kurang lebih sekitar 10 tahun mengabdi,” ujarnya mengenang masa perjuangan itu. Jumani memulai kariernya bukan di bawah naungan Pemerintah Provinsi Gorontalo, melainkan sebagai honorer Pemda Kabupaten.

Kala itu, penghasilannya sangat terbatas.

“Awalnya kami bukan pegawai Pemprov, kami pegawai pemda. Gaji hanya Rp750 ribu per bulan,” kenangnya.

Namun, seiring perubahan status dari Pemda ke Pemprov, nasibnya perlahan membaik.

“Sudah meningkat jadi Rp2 juta lebih,” katanya.

Baca juga: Setahun Lagi Pensiun, Ruslan Botutihe Baru Terangkat Jadi PPPK Paruh Waktu di Gorontalo

Bagi Jumani, angka itu bukan semata soal nominal, melainkan bentuk pengakuan atas dedikasi panjangnya sebagai pendidik di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.

Jumani menaruh hati pada profesinya dan berusaha tetap konsisten mendidik dengan sepenuh hati, bahkan ketika status kepegawaiannya belum pasti.

Ia bercerita, di sekolahnya terdapat 11 orang yang turut dilantik pada hari yang sama: 9 guru dan 2 tenaga administrasi.

“Kami bersyukur, kami senang akhirnya pemerintah menjawab dan memberikan kepastian,” ujarnya.
Namun, masih ada rekan sejawatnya yang belum memperoleh kesempatan serupa.

“Di sekolah kami pun masih ada dua yang belum tercover,” ungkapnya.
Momen pelantikan itu sejatinya ingin ia bagi bersama sang istri.

Sayangnya, sang pendamping hidup tengah menjalankan tugas di tempat lain.

“Karena istri saya lagi bertugas, jadi saya hanya sendiri,” imbuhnya.

Meski demikian, kehadiran rekan-rekan guru dari Marisa menjadi penghibur di hari penuh makna itu. Ia menuturkan, kebersamaan dengan mereka yang datang jauh-jauh untuk mengikuti pelantikan memberi kekuatan tersendiri.

“Meski jauh, kami datang bersama. Kami sama-sama berjuang dan bersyukur akhirnya sampai di titik ini,” tutupnya.

Baca juga: Setahun Lagi Pensiun, Ruslan Botutihe Baru Terangkat Jadi PPPK Paruh Waktu di Gorontalo

2.459 PPPK Paruh Waktu Dilantik Gubernur

PELANTIKAN PPPK -- Momen Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail membacakan sumpah dan janji jabatan di halaman UPTD Museum Purbakala Gorontalo, Jumat (17/10/2025). Ribuan honorer resmi menjadi PPPK paruh waktu.
PELANTIKAN PPPK -- Momen Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail membacakan sumpah dan janji jabatan di halaman UPTD Museum Purbakala Gorontalo, Jumat (17/10/2025). Ribuan honorer resmi menjadi PPPK paruh waktu. (TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)

Sebanyak 2.459 PPPK paruh waktu di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo mengambil sumpah jabatan yang dipandu oleh Gubernur Gorontalo.

Dalam sambutannya, Gubernur Gusnar menegaskan bahwa hari pelantikan tersebut merupakan catatan emas dalam perjalanan ASN di Gorontalo, menggambarkan lintasan karier dari awal hingga akhir pengabdian.

“Lintasan karier seseorang, baik itu PPPK, CPNS, maupun PNS, merupakan timeline yang Insya Allah akan saudara-saudara lalui,” ujar Gusnar.

Ia mengingatkan seluruh pegawai untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menjalankan amanah.

“Apa bentuk persiapan diri itu? Kerja yang baik dan kerja yang benar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gusnar menyampaikan pesan mendalam tentang makna sumpah jabatan yang baru saja diucapkan.

“Dengan sumpah itu, maka tidak ada lagi sambutan atau arahan dari saya, karena semua sudah termaktub dalam sumpah tersebut,” katanya.

“Selain disaksikan oleh diri sendiri dan semua yang hadir, sumpah itu juga disaksikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Langit menyaksikan, dan perhitungannya tidak pernah meleset,” tegasnya.

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved