Sejarah dan Budaya Gorontalo

2 WNA Belanda Cari Keluarganya di Gorontalo, Modal Foto Temukan Rumah dan Makam Kakek Nenek

Dua kakak beradik asal Belanda, Kenneth dan Yannick Boerleffef, menempuh perjalanan jauh ke Gorontalo demi menelusuri akar sejarah keluarga mereka.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
KETURUNAN GORONTALO -- Kenneth dan Yannick Boerleffef, dua kakak beradik asal Belanda yang datang ke Gorontalo menelusuri jejak leluhur mereka, Selasa (14/10/2025). Keduanya menemukan rumah, sekolah, hingga makam keluarga besar mereka yang pernah hidup di Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Dua kakak beradik asal Belanda, Kenneth dan Yannick Boerleffef, menempuh perjalanan jauh ke Gorontalo demi menelusuri akar sejarah keluarga mereka.

Keduanya tiba di Gorontalo sejak 10 Oktober 2025 dan menetap di Harry dan Mimin Homestay, Kelurahan Siendeng, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo. 

Sejak tiba, keduanya langsung berkeliling mencari berbagai petunjuk yang pernah disampaikan oleh tante mereka di Belanda, tentang silsilah keluarga yang punya kaitan dengan Gorontalo.

Petunjuk pertama membawa Kenneth dan Yannick ke sebuah rumah tua yang persis seperti foto lama peninggalan keluarga mereka. 

Dalam foto itu tampak suasana pernikahan di depan rumah bergaya arsitektur kolonial di Gorontalo. 

“Kami cari rumah ini, dan kami menemukannya. Bahkan orang di dalam rumah tersebut rupanya kenal dengan beberapa nama yang kami sebutkan,” ujar Kenneth, Selasa (14/10/2025).

Perjalanan mereka tak berhenti di situ. Setelah menelusuri berbagai sumber dan dibantu warga, keduanya menemukan makam Johannes Coffin di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo.

“Awalnya kami fikir hanya kuburannya (Johannes) saja, tapi kami yakin di sekitar situ pasti ada juga kuburan Beatrise,” kata Yannick.

Keyakinan itu terbukti benar. Tak jauh dari makam Johannes, keduanya menemukan makam Beatrise Bendsneyder, yang diyakini merupakan darah asli Indonesia dan leluhur pertama mereka di Gorontalo.

Kondisi makam Beatrise sulit ditemukan karena sudah tertutup semak belukar. 

Selain rumah dan makam, Kenneth dan Yannick juga menemukan sekolah tempat Johannes dulu menimba ilmu, yakni Hollandsch-Inlandsche School (HIS), yang kini telah berganti nama menjadi SDN 56 Kota Timur, Kota Gorontalo.

Perjalanan ini bagi Kenneth dan Yannick bukan sekadar wisata, mereka ingin menemukan identitas mereka yang sebenarnya.

“Kami ingin mencari identitas kami, sebenarnya kami dari mana sih,” ujar Yannick.

Yannick juga mengungkapkan, di komunitas mereka di Belanda, keluarga besar Boerleffef merasa memiliki garis keturunan campuran.

“Dalam komunitas, kami bahkan merasa tidak sepenuhnya Belanda. Kemungkinan ada campuran Indonesia, sehingga itu yang membuat kami penasaran,” ungkapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved