Universitas Negeri Gorontalo
Rektor hingga Mahasiswa UNG Tampil Berbatik, Wujudkan Cinta Tanah Air di Hari Batik Nasional
Civitas akademika UNG kompak kenakan batik di Hari Batik Nasional. Dari rektor hingga mahasiswa, wujudkan cinta budaya Indonesia.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Suasana kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tampak berbeda pada Rabu (2/10/2025).
Dari rektor, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa kompak mengenakan pakaian batik untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia sebagai karya agung tak benda oleh UNESCO sejak tahun 2009.
Kain bermotif ini tidak sekadar hasil karya seni, tetapi juga sarat dengan filosofi dan makna kehidupan.
Setiap guratan dan corak batik memiliki cerita tersendiri, mencerminkan nilai-nilai luhur, harapan, serta identitas daerah asalnya.
Di berbagai wilayah Indonesia, batik tumbuh dengan keunikan masing-masing — seperti batik parang dari Yogyakarta yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan, hingga batik karawo khas Gorontalo yang mencerminkan ketelitian dan keindahan lokal.
Baca juga: Terungkap Harta Kekayaan Handoyo Sugiharto, Eks Kadis PUPR Gorontalo Tersangka Kasus Kanal Tanggidaa
Lebih dari sekadar busana, batik menjadi simbol kebanggaan nasional, wujud cinta tanah air, dan semangat untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa di tengah arus modernisasi.
Pemandangan penuh warna itu mencerminkan semangat kebersamaan sekaligus kebanggaan terhadap budaya Indonesia.
Setiap sudut kampus tampak semarak oleh beragam corak dan motif batik, mulai dari batik pesisir hingga batik khas Gorontalo.
Kepala Biro Keuangan, Kerja Sama dan Umum UNG, Arief Rachman Hakim Abdul, menjelaskan bahwa penggunaan pakaian batik secara serentak ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran universitas tentang pemakaian batik pada Hari Batik Nasional.
“Edaran ini tidak hanya untuk memeriahkan peringatan Hari Batik Nasional, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya lokal di lingkungan kampus kerakyatan UNG,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UNG Eduart Wolo menegaskan bahwa mengenakan batik bukan sekadar mengikuti tradisi, tetapi juga bagian dari upaya melestarikan warisan budaya bangsa.
Baca juga: Lowongan Kerja di Alfamidi Oktober 2025 Resmi Dibuka, Cek Jadwal, Jabatan dan Persyaratannya
“Batik bukan sekadar pakaian, tetapi identitas dan kekayaan budaya Indonesia yang patut kita jaga serta banggakan,” kata Rektor.
“Dengan mengenakannya, kita ikut menguatkan rasa cinta tanah air sekaligus menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya.” tambahnya.
Menurut Eduart, momentum ini juga menjadi sarana mempererat kebersamaan di antara seluruh unsur kampus.
Ia berharap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam batik dapat menginspirasi semangat berkarya civitas akademika UNG untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Melalui kebersamaan ini, kita tidak hanya merayakan budaya, tetapi juga meneguhkan komitmen UNG untuk membangun bangsa yang berkarakter dan berbudaya,” tambahnya.
Dengan semangat batik yang mengalir di setiap corak dan warna, Hari Batik Nasional di UNG menjadi lebih dari sekadar perayaan melainkan simbol nyata cinta tanah air dan kebanggaan terhadap warisan leluhur.(*)
(TribunGorontalo.com/ADV UNG)
UNG Serahkan Beasiswa KIP Kuliah 2025 kepada 2.275 Mahasiswa Baru sebagai Dukungan Pemerintah |
![]() |
---|
HEPCON 2025 Resmi Digelar, Eduart Wolok Tekankan Sinergi dan Kolaborasi Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
UNG Kukuhkan 700 Wisudawan pada Wisuda ke-57, Rektor Ajak Lulusan Jadi Agen Perubahan Bangsa |
![]() |
---|
UNG Raih Akreditasi Unggul untuk Prodi S1 PGSD dan Pendidikan Sejarah, Bukti Kualitas Terbaik |
![]() |
---|
Mahasiswa UNG Harumkan Gorontalo di Ajang Debat Nasional NUDC 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.