SAKSI KATA GORONTALO
SAKSI KATA Andi Taufik: Ada Penyusup Aksi di Simpang Lima Kota Gorontalo
Andi Taufik, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gorontalo membagikan kesaksiannya saat aksi demonstrasi
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
PMII, kata Andi, mengangkat isu soal tunjangan DPR dan mendorong agar parlemen membahas kembali UU Perampasan Aset sebagai solusi kasus korupsi.
Bagi Andi, perjuangan di jalanan bukanlah hal baru.
Ia mengaku sudah dua kali ditangkap polisi dalam aksi berbeda, namun keduanya tidak terbukti bersalah.
Yang membuatnya terus bersemangat adalah pesan terakhir almarhum ibunya.
“Tetap berdiri dalam keadaan benar, ketika merasa benar silahkan maju,” ucap Andi mengenang chat terakhir mendiang ibu.
Pesan itu, menurutnya, menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi segala resiko perjuangan.
Meski keluarga sering khawatir, Andi meyakinkan bahwa setiap langkahnya sudah ia ukur.
Sebagai catatan, kericuhan aksi mahasiswa di Simpang Lima Telaga pada 1 September 2025 sempat menghebohkan Gorontalo.
Bentrokan pecah setelah aparat mengerahkan water canon untuk membubarkan massa.
Mahasiswa merespons dengan pelemparan batu, hingga kejar-kejaran pun tak terhindarkan.
Sebanyak 11 mahasiswa ditangkap dan dibawa ke Mapolda Gorontalo.
Setelah menjalani pemeriksaan sekitar 24 jam, mereka akhirnya dipulangkan pada malam berikutnya dengan syarat penandatanganan pernyataan untuk tidak terlibat dalam aksi anarkis.
Meski begitu, bagi mahasiswa, pembebasan tersebut bukanlah akhir dari perjuangan.
Aspirasi yang mereka suarakan tetap dianggap sebagai bagian dari sumbangsih terhadap bangsa. (*/Jian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.