SAKSI KATA GORONTALO
SAKSI KATA Andi Taufik: Ada Penyusup Aksi di Simpang Lima Kota Gorontalo
Andi Taufik, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gorontalo membagikan kesaksiannya saat aksi demonstrasi
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
Kekosongan sekitar 30 menit inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Andi menyebut adanya penyusup yang memicu kericuhan dengan cara membakar water barrier.
Padahal, kesepakatan aksi hanya akan ada pembakaran ban.
“Ada beberapa orang yang coba untuk menyusupi aksi ini karena ingin dibentrokan kita dengan aparat,” tegasnya.
Ia bahkan menduga ada mahasiswa yang ikut bekerja sama dengan penyusup tersebut.
Andi menegaskan dirinya sama sekali tidak terlibat dalam perusakan pos polisi.
Dokumentasi Humas Polda juga menguatkan bahwa ia bukan pelaku.
Ketika bentrok mulai pecah, Andi justru berupaya menenangkan massa.
Ia meminta agar tidak ada pelemparan ke arah polisi, bahkan sampai bersujud memohon kepada rekan-rekannya.
“Bahkan saya hadir menjadi tameng saat ada polisi yang hendak dilempari oleh massa aksi,” ungkapnya.
Namun nahas, posisinya yang berada di tengah membuat dirinya ikut terkena lemparan batu hingga mengenai dadanya.
Andi kemudian termasuk di antara 11 mahasiswa yang ditahan dan diperiksa.
Selama pemeriksaan, ia dicecar 34 pertanyaan seputar aksi, asalnya, hingga perannya dalam demonstrasi.
Selain menjelaskan perannya, Andi juga membeberkan alasan mengapa massa aksi di Simpang Lima Telaga tidak bergabung dengan massa di Bundaran Saronde.
Menurutnya, masing-masing aliansi membawa isu berbeda, meski tetap ada isu nasional yang dititipkan secara lintas aliansi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.