Demo Mahasiswa Gorontalo

IMM Ultimatum Polda Gorontalo, Minta Ketua DPD Arif Bina Dibebaskan tanpa Syarat

Suasana memanas pasca penangkapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Gorontalo, Arif Bina.

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri, TribunGorontalo.com
DEMO POLDA -- Sejumlah mahasiswa anggota IMM Kota Gorontalo demo di Polda Gorontalo menuntut pembebasan Arif Bina, ketua DPD IMM. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Suasana memanas pasca penangkapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Gorontalo, Arif Bina.

Ketua IMM Cabang Kota Gorontalo, Arya Syahrain, melayangkan ancaman keras kepada Polda Gorontalo jika tidak segera membebaskan Arif yang masih ditahan hingga Selasa (3/9/2025).

Arya menegaskan bahwa tuntutan IMM hanya satu: pembebasan Arif tanpa syarat.

“Kalau tidak dibebaskan, berarti ini bentuk menyatakan perang dengan Muhammadiyah. Karena itu ketua DPD kami, pimpinan tertinggi di Muhammadiyah Gorontalo,” ujarnya lantang.

Diduga Sudah Diincar

Menurut Arya, penangkapan Arif bukan kebetulan. Ia menduga langkah itu sudah direncanakan, mengingat Arif tidak lagi berada di lokasi aksi saat ditangkap.

“Kalau dugaan kami, ketua DPD memang sudah diincar. Beliau sudah tidak berada di titik aksi, bahkan lebih dulu meninggalkan lokasi daripada massa lainnya,” kata Arya.

Arya menambahkan, saat Arif menginstruksikan anggotanya untuk mengamankan diri, tiba-tiba muncul kabar bahwa ia ditangkap oleh oknum tak berseragam.

“Kalau memang dia tidak diincar, mungkin dari awal sudah ditangkap di lokasi,” tambahnya.

Aksi Ricuh di Perlimaan Telaga

Sehari sebelumnya, aksi demonstrasi di Perlimaan Telaga, Kota Gorontalo, berakhir ricuh sekitar pukul 18.00 Wita setelah polisi membubarkan massa.

Arya menyebut IMM sebenarnya sudah mundur sejak pukul 17.00 Wita sesuai hasil konsolidasi.

“Kami jam lima sudah mundur. Bisa dilihat di video, saat pembakaran itu bendera IMM sudah tidak ada di lokasi,” tegasnya.

Meski begitu, Arya menyayangkan adanya dugaan kekerasan terhadap demonstran.

Beberapa peserta aksi mengaku dipukul, ditendang, bahkan ditelanjangi.

“Kalau itu dari anggota kepolisian, kami secara kelembagaan benar-benar menolak tindakan yang tidak senonoh terhadap aktivis,” ucapnya.

IMM menyatakan sudah menempuh langkah hukum dengan menghadirkan pendampingan serta berdialog langsung bersama pihak Polda.

Menurut Arya, ada kemungkinan besar Arif dan demonstran lainnya segera dibebaskan.

“Iya, kami ada pendampingan hukum. Setelah diskusi dengan pihak Polda, hari ini ada kemungkinan besar ketua DPD kami dilepaskan bersama yang lain,” ungkapnya.

Namun, jika pembebasan tak kunjung terealisasi, IMM memastikan akan menggerakkan seluruh mahasiswa Muhammadiyah untuk aksi besar-besaran di Kota Gorontalo.

Arya menegaskan bahwa aksi lanjutan itu tetap damai, tanpa kekerasan ataupun perusakan fasilitas umum.

Pantauan Tribun Gorontalo, sejak pukul 14.30 Wita massa IMM datang dengan mengenakan jas almamater merah maron khas organisasi tersebut.

Mereka membawa bendera yang dikibarkan di atas pagar Mapolda serta menyuarakan tuntutan lewat sound system dari sebuah mobil pick up putih.

Barisan polisi terlihat bersiap di balik pagar untuk melakukan pengamanan.

Sejumlah pejabat IMM juga hadir di Mapolda Gorontalo guna melakukan konsultasi terkait pembebasan Arif Bina.

Hingga berita ini diturunkan, proses dialog antara perwakilan IMM dengan pihak Polda masih berlangsung.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved