Gorontalo Hari Ini

PWNU Gorontalo Tegaskan Agama Melarang Anarkisme dan Haramkan Kebijakan Tak Pro Rakyat

Gelombang aksi demonstrasi yang meluas sejak 25 Agustus menarik perhatian banyak kalangan, termasuk tokoh agama di Gorontalo.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunGorontalo.com/TribunJakarta.com
PERAN AGAMA -- Kolase foto Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo, Abdullah Aniq Nawawi, dan demonstrasi di jalan tol Jakarta. Abdullah menjelaskan bahwa pemerintah harus melibatkan peran agama dalam kebijakan publik. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Gelombang aksi demonstrasi yang meluas sejak 25 Agustus menarik perhatian banyak kalangan, termasuk tokoh agama di Gorontalo.

Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo, Abdullah Aniq Nawawi, menegaskan perlunya peran agama dalam meredam gejolak sosial dan menjadikannya landasan moral dalam setiap kebijakan negara.

Pernyataan Abdullah ini disampaikan setelah Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan 16 organisasi masyarakat (ormas) Islam di Hambalang, Bogor, pada Sabtu (30/8/2025).

Pertemuan tersebut membahas kondisi bangsa dan persatuan umat di tengah maraknya aksi unjuk rasa.

Menurut Abdullah, NU sejak awal telah menginstruksikan seluruh pengurusnya untuk menenangkan masyarakat.

Namun, ia mengingatkan bahwa ormas agama tidak boleh hanya dimanfaatkan ketika situasi memanas.

“Kami tidak mau ormas agama hanya selalu dijadikan 'bumper' ketika kondisi memanas. Agama harus menjadi roda penggerak dan spirit dalam memutuskan kebijakan publik,” tegasnya pada Minggu (31/8/2025).

Ia menilai stabilitas sosial dan politik tidak akan tercapai tanpa keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

Abdullah menyebut, aksi massa yang marak belakangan ini adalah akumulasi dari kekecewaan rakyat terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak.

“Ketika mereka melakukan hal-hal yang mengagetkan kita semua, artinya ada akumulasi kekecewaan dan penderitaan yang mereka rasakan,” ujarnya.

DEMO DI DPR RI - Massa aksi yang berjumlah ratusan orang berjalan kaki di tengah ruas Jalan Tol Dalam Kota menuju ke arah Gedung DPR, Senin (25/8/2025).
DEMO DI DPR RI - Massa aksi yang berjumlah ratusan orang berjalan kaki di tengah ruas Jalan Tol Dalam Kota menuju ke arah Gedung DPR, Senin (25/8/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM)

Lebih lanjut, Abdullah menjelaskan bahwa agama melarang segala bentuk anarkisme dan perusakan. Namun, menurutnya, yang tidak kalah penting adalah menolak kebijakan yang tidak memihak kepentingan masyarakat.

“Agama mengharamkan perilaku anarkis dan pengrusakan. Namun, perlu diingat, agama juga mengharamkan kebijakan yang tidak pro rakyat, mengharamkan korupsi. Agama juga mengharamkan anggota DPR berkata seenaknya tanpa memikirkan rakyat,” tandasnya.

Baca juga: Polda Gorontalo Siagakan 800 Personel untuk Aksi Mahasiswa Senin Besok

Abdullah mendorong agar tokoh agama tidak hanya dihadirkan saat situasi genting, melainkan dilibatkan secara aktif dalam setiap proses perumusan kebijakan.

“Undanglah tokoh-tokoh agama untuk meminta petunjuk dan spirit keagamaan dalam merumuskan setiap kebijakan. Jangan jadikan agama hanya sebagai ‘pemadam kebakaran’ yang dibutuhkan saat kondisi panas,” tegasnya lagi.

Menjelang rencana aksi demonstrasi di Gorontalo, Abdullah juga mengingatkan aparat keamanan untuk mengedepankan pendekatan humanis.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved