Operasi Zebra

Operasi Zebra 2025 Digelar 17–30 November, Fokus pada Keselamatan Pejalan Kaki dan Pengendara

Operasi Zebra 2025 digelar 17–30 November di seluruh Indonesia, fokus menekan pelanggaran dan meningkatkan keselamatan di jalan.

DOC--
OPERAS ZEBRA - Operasi Zebra di wilayah Kabupaten Gorontalo, Selasa (15/10/2024). Operasi Zebra 2025 digelar 17–30 November di seluruh Indonesia, fokus menekan pelanggaran dan meningkatkan keselamatan di jalan. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Korlantas Polri mulai menggelar Operasi Zebra 2025.

Operasi ini akan berlangsung hingga tanggal 30 November 2025 nanti dengan tujuan meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026.

Fokus utama operasi di tahun ini adalah terletak pada perlindungan pejalan kaki sebagai kelompok pengguna jalan paling rentan.

Selain itu, operasi zebra tahun ini juga sekligus menurunkan pelanggaran lalu lintas yang membahayakan pengendara maupun masyarakat.

Baca juga: Simak Cek Status Pencairan Tunjangan Profesi Guru Non-ASN di November 2025, Mudah Langsung dari HP

Dilansir dari Kompas.com, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyiapkan langkah strategis mencapai hal tersebut, salah satunya dengan melakukan Operasi Zebra

Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, Operasi Nataru 2025 akan dipersiapkan secara matang bersama Mabes Polri dan sejumlah pemangku kepentingan terkait, sebelumnya ada Operasi Zebra

"Operasi Zebra itu nanti saya akan menekankan kaitannya dengan kamseltibcarlantas," kata Kakorlantas, dalam keterangan resmi belum lama ini. 

Operasi Zebra 2025 mengedepankan keselamatan, bukan sekadar penindakan. 

Agus menegaskan fokus utama operasi tahun ini adalah perlindungan pejalan kaki sebagai kelompok paling rentan.

Baca juga: Hasil Tes Kompetensi Akademik 2025 Dijadwalkan Rilis Januari 2026, Begini Cara Mengeceknya

"Pejalan kaki adalah simbol kemanusiaan di jalan raya. masi bersama menjaga keselamatan dan ketertiban, karena keberhasilan operasi ini bukan dilihat dari jumlah tilang, melainkan menurunnya pelanggaran dan kecelakaan," kata Agus.

Adapun target Operasi Zebra mengarah pada perilaku yang berbahaya dan membahayakan orang, termasuk pejalan kaki. 

Seperti main HP saat berkendara, di bawah umur, tidak mengenakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, dan sebagainya. (*)

Seluruh wilayah di Indonesia sedang menjalankan Operasi Zebra ini dengan sebutannya masing-masing.

Seperti di Gorontalo di sebut sebagai Operasi Zebra Otanaha 2025.

Fokus tahun ini bukan hanya pada penindakan pelanggaran, tetapi juga pada kesiapan personel di lapangan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Operasi kali ini bertujuan untuk cipta kondisi menjelang pelaksana Kegiatan pengaman natal dan tahun baru (Nataru)," jelas Direktur Lalu Lintas Polda Gorontalo, Kombes Pol Lukman Cahyono.

Polda Gorontalo mengerahkan 274 personel khusus untuk operasi Zebra Otanaha 2025. 

Selain itu, operasi juga melibatkan unsur TNI, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP.

Baca juga: Niat Menolong Sang Kakak, Dua Bocah di Gorontalo Utara Justru Hanyut di Sungai Andagile

Operasi Zebra Otanaha 2025 akan dilaksanakan dengan tiga pendekatan utama : preemtif, preventif, dan penegakan hukum.

Untuk kegiatan preemtif, personel ditugaskan memberikan edukasi dan sosialisasi.

"Kegiatan preemtif ini yakni melaksanakan sosialisasi melalui media cetak elektronik dan media sosial. Kegiatan pembinaan dan penyuluhan ke sekolah kampus perusahaan-perusahaan, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak terkait memasang rambu di lokasi rawan," jelasnya. 

Pada aspek preventif, petugas dikerahkan ke titik-titik yang dinilai rawan kecelakaan maupun kemacetan.

"Kegiatan preventif meliputi pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli terutama di lokasi yang Trouble spot dan titik kemacetan, titik rawan kecelakaan, sehingga dengan kegiatan preventif itu, kecelakaan bisa kita diminimalkan," terang Lukman. 

Sementara itu, penegakan hukum dilakukan dengan mengedepankan ETLE, tilang konvensional, hingga teguran simpatik terhadap pelanggaran berpotensi kecelakaan

Delapan Fokus Pelanggaran

Dalam operasi yang berlangsung selama 14 hari ini, ada delapan sasaran prioritas, yakni:

1. Menggunakan hand phone (HP) saat berkendara.

2. Pengemudi atau pengendara masih di bawah umur.

3. Berkendara sambil membawa lebih dari satu orang pada sepeda motor.

4. Tidak menggunakan helm SNI baik untuk pengendara maupun yang diboncengnya.

5. Pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman (seat belt).

6. Berkendara dalam pengaruh alkohol (mabuk).

7. Melawan arus lalu lintas.

8. Berkendara melebihi batas kecepatan maksimum.

9. Penggunaan knalpot R2 dan R4 tidak sesuai standar.

10. Kendaraan yang over dimension dan over loading.

11. Penggunaan sirene, rotator atau strobo bukan peruntukannya.

Operasi Zebra Otanaha 2025 diharapkan mampu menekan angka kecelakaan sekaligus meningkatkan ketertiban berlalu lintas di Gorontalo menjelang Nataru. (*)

 

 

 

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved