Berita Katolik

Paus Leo XIV Berikan Penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice ke Sejumlah Tokoh, Ada Muliawan Margadana

Sejumlah tokoh di Indonesia menerima penghargaan medali kehormatan Pro Ecclesia et Pontific dari Paus Leo XIV.

|
Editor: Aldi Ponge
Hangout
PENGHARGAAN PAUS - Muliawan Margadan, Wakil Ketua Pelaksana Kunjungan Apostolik Paus sekaligus penanggung jawab kegiatan misa kudus umat Katolik di GBK 4 Septembern 2024 mendapat penghargaan medali kehormatan Pro Ecclesia et Pontific dari Paus Leo XIV. Penghargaan dianugerahkan Paus Leo XIV melalui Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo  
Ringkasan Berita:
  • Sejumlah tokoh di Indonesia menerima penghargaan medali kehormatan Pro Ecclesia et Pontific dari Paus Leo XIV.
  • Muliawan Margadan, Wakil Ketua Pelaksana Kunjungan Apostolik Paus Mendapat Penghargaan
  • Penerima medali dinilai telah berjasa untuk Gereja Katolik dan Paus. 

 

TRIBUNGORONTALO.COM - Sejumlah tokoh di Indonesia menerima penghargaan medali kehormatan Pro Ecclesia et Pontific dari Paus Leo XIV.

Para tokoh tersebut masuk dalam kepanitiaan penyambutan perjalanan Paus Fansiskus ke Indonesia, pada September 2024

Penghargaan  Pro Ecclesia et Pontific diberikan kepada individu yang dinilai memberikan pelayanan luar biasa kepada Gereja Katolik dan Paus.

Tokoh yang menerima penghargaan ini di antaranya, Muliawan Margadan, Wakil Ketua Pelaksana Kunjungan Apostolik Paus sekaligus penanggung jawab kegiatan misa kudus umat Katolik di GBK 4 September 2024

Suasana penuh haru dan sukacita menyelimuti Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Dalam sebuah upacara khidmat di Apostolic Nunciature, Paus Leo XIV melalui Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo, menganugerahkan medali kehormatan Pro Ecclesia et Pontifice kepada sejumlah tokoh termasuk Muliawan Margadana, di Kedutaan Vatikan di Jakarta pada Selasa (11/11/2025).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Mgr Pioppo, disaksikan oleh Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar, Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, para Uskup dari seluruh Indonesia, serta para imam, religius, dan tamu undangan.

Dalam sambutannya, Mgr Piero Pioppo menyampaikan apresiasi mendalam atas pelayanan kaum klerus dan awam yang dengan semangat kasih dan profesionalitas mengabdikan diri untuk Gereja Indonesia.

“Penghargaan ini bukan hanya tanda kehormatan pribadi, tetapi juga pengakuan atas semangat umat Katolik Indonesia yang bekerja dalam kesatuan dan cinta terhadap Gereja serta Bapa Suci,” ujar Mgr Pioppo. 

Medali Pro Ecclesia et Pontifice,  yang berarti “Untuk Gereja dan Paus”,  adalah salah satu penghargaan tertinggi dari Takhta Suci yang diberikan kepada kaum awam maupun klerus atas jasa luar biasa bagi Gereja.

Penghargaan ini pertama kali ditetapkan oleh Paus Leo XIII pada 17 Juli 1888 untuk memperingati Yubileum Emas Imamatnya, dan sejak tahun 1898 menjadi penghargaan kepausan permanen.

Bagi Muliawan, penghargaan ini merupakan bentuk panggilan untuk semakin melayani. "Saya menerima penghargaan ini dengan penuh syukur. Bagi saya, semua yang kami lakukan adalah ungkapan kasih kepada Gereja dan bangsa,” ujar Muliawan dengan penuh syukur.

 “Ini bukan hasil kerja saya sendiri, tetapi kerja bersama banyak orang khususnya dalam rangka mempersiapkan kedatangan Paus Fransiskus yang kehadirannya menghadirkan sukacita Injil di Indonesia.”

"Saya sangat berkesan karena penghargaan ini diberikan oleh Paus Leo XIV, kepada orang-orang Indonesia” tambah Muliawan seusai menerima penghargaan tersebut.

Medali yang diterimanya berbentuk salib berlapis emas dan di sisi depan terpahat figur Santo Petrus dan Santo Paulus. 

Sementara bagian lengan kiri salib bertuliskan Pro Ecclesia (untuk Gereja) dan lengan kanan bertuliskan Et Pontifice (dan Paus). Medali emas itu dipasangkan pada pita berwarna kuning-putih khas Vatikan. (Medali itu diberikan) kepada Muliawan sebagai Ketua Panitia Misa Kudus di GBK saat kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun lalu.

Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Agama RI , Nasarudin Umar dan beliau menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas kerja sama Mgr Piero Pioppo selama di Indonesia yang menjembatani hubungan kedua negara. 

Selain Muliawan, penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice juga diterima oleh sejumlah tokoh awam lainnya, antara lain CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Irjen Pol (Purn) Widyo Sunaryo, Irjen Pol (Purn) Heribertus Dahana, Brigjen TNI (Purn) Gunung Sarasmoro, Bambang Thjahyono, Aristotle, serta beberapa imam dan suster yang terlibat dalam penyelenggaraan kunjungan bersejarah Paus Fransiskus.

Momen ini menjadi pengingat bahwa kerja sama antara awam, imam, dan religius dapat melahirkan buah-buah berkat yang nyata bagi Gereja dan bangsa. “Semoga semangat pelayanan ini terus hidup di hati kita semua,” tutup Mgr. Pioppo.

Paus Fransiskus melakukan kunjungan kenegaraan dan pastoral ke Indonesia pada September 2024.

Selama kunjungan pastoralnya pada 3-6 September 2024, Paus Fransiskus menghadiri sejumlah agenda seperti pertemuan lintas agama di Masjid Istiqal, misa akbar di stadion GBK dihadiri puluhan ribu umat katolik hingga dialog dengan tokoh agama dan pemerintahan Indonesia untuk memperkuat semangat toleransi dan perdamaian.

Medali Pro Ecclesia et Pontifice 

Medali “Pro Ecclesia et Pontifice” untuk pertama kalinya diberikan oleh Paus Leo XIII pada 17 Juli 1888 untuk memperingati yubileum emas imamatnya. 

Tanda kehormatan ini lalu dijadikan penghargaan permanen pada bulan Oktober 1898. Penerima medali umumnya dinilai telah berjasa untuk Gereja Katolik dan Paus. 

Penerima medali “Pro Ecclesia et Pontifice” pertama dari Indonesia adalah, Barnabas Sarikromo. Penghargaan itu diberikan oleh Paus Pius XI pada tahun 1928. Ketika itu, Sarikromo menjadi katekis pertama di Jawa mendampingi Romo Frans Van Lith, SJ. 

Medali Pro Ecclesia et Pontifice berarti "Untuk Gereja dan Paus," merupakan penghargaan dari Tahta Suci yang diberikan atas jasa luar biasa kepada Gereja Katolik, baik oleh umat awam maupun klerus. 

Meskipun medali ini diberikan oleh Paus, Paus Leo XIV bukanlah pendirinya; Paus Leo XIII yang mendirikannya. Namun, dengan terpilihnya Paus Leo XIV pada tahun 2025,  penghargaan ini tetap menjadi simbol pengakuan atas pelayanan istimewa bagi Gereja Katolik. 

Arti medali: Medali ini berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti "Untuk Gereja dan Paus" (Pro Ecclesia et Pontifice).

Tujuan: Diberikan untuk menghargai jasa luar biasa dan pelayanan istimewa kepada Gereja Katolik oleh umat awam dan klerus.

Pemberi: Penghargaan ini diberikan oleh Tahta Suci, yaitu melalui Paus atau otoritas Gereja yang ditunjuk.

Penerima: Baik umat awam maupun para rohaniwan dapat menerima medali ini sebagai bentuk pengakuan atas pelayanan mereka. (*/Rilis)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved