Berita Nasional
11 Ribu Siswa Keracunan MBG Sepanjang 2025, Apa Kata BGN?
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai salah satu program unggulan pemerintah ternyata menyisakan catatan serius.
Ringkasan Berita:
- Sepanjang 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencatat 211 kasus keracunan pangan dengan total 11.640 siswa terdampak.
- Dari jumlah itu, 636 siswa harus dirawat inap dan lebih dari 11 ribu lainnya menjalani rawat jalan.
- Kepala BGN Dadan Hindayana mengakui data berbeda dengan Kemenkes, namun menegaskan dari 1,8 miliar porsi yang diproduksi, sebagian besar berjalan baik.
TRIBUNGORONTALO.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai salah satu program unggulan pemerintah ternyata menyisakan catatan serius.
Sepanjang 2025, tercatat 211 kejadian keracunan pangan akibat MBG dengan total 11.640 siswa menjadi korban.
Data tersebut diungkapkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
“Total kejadian keracunan pangan di Indonesia sampai hari ini ada 441. Dari jumlah itu, MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan,” ujar Dadan.
Ratusan Harus Dirawat Inap
Dari total korban keracunan MBG, sebanyak 636 siswa harus menjalani rawat inap di rumah sakit, sementara 11.004 lainnya menjalani rawat jalan.
Namun, Dadan mengakui adanya perbedaan data antara BGN dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kalau di data kami, rawat inap ada 636, sementara di Kemenkes 638. Beda dua. Untuk rawat jalan, data kami 11.004, sedangkan di Kemenkes 12.755. Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes ada 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,” jelasnya.
Produksi 1,8 Miliar Porsi
Meski mencatat ribuan kasus keracunan, Dadan menekankan bahwa secara keseluruhan program MBG tetap berjalan.
Hingga saat ini, BGN telah memproduksi 1,8 miliar porsi makanan.
“Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Kontroversi dan Tindak Lanjut
Program MBG sebelumnya juga menuai sorotan karena adanya keluhan petugas yang belum menerima gaji, serta laporan dapur mitra yang tidak memenuhi standar.
BGN menegaskan akan menutup permanen dapur MBG jika terjadi keracunan berulang.
Selain itu, Dadan menekankan pentingnya sertifikasi bagi juru masak dapur mitra MBG untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Guru-PIC-MBG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.