INFO CUACA

Waspada Banjir dan Longsor! Inilah Wilayah Dengan Potensi Hujan Sangat Tinggi Saat Musim Ini

BMKG peringatkan potensi hujan deras di sejumlah wilayah Indonesia saat puncak musim. Warga diminta waspada banjir dan longsor.

Freepik
CUACA EKSTREM -- Ilustrasi cuaca. BMKG peringatkan potensi hujan deras di sejumlah wilayah Indonesia saat puncak musim. Warga diminta waspada banjir dan longsor. 
Ringkasan Berita:
  • BMKG mengimbau masyarakat untuk dapat mewaspadai hujan tinggi di sejumlah wilayah Indonesia saat puncak musim hujan 2025.
  • Wilayah rawan yang perlu diwaspadai masyarakat seperti dataran rendah, pegunungan, dan daerah rawan longsor.
  • Sebab, peningkatan curah hujan ini berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan genangan air di beberapa daerah.

 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia untuk waspada terhadap curah hujan tinggi selama puncak musim hujan 2025.

Peringatan ini dikeluarkan karena potensi banjir dan tanah longsor meningkat, terutama di daerah dataran rendah dan pegunungan. 

Masyarakat diimbau mempersiapkan langkah antisipasi demi keselamatan.

Dilansir Kompas.com, memasuki awal November, hampir setengah wilayah Indonesia sekitar 306 Zona Musim atau 43,8 persen telah beralih ke musim penghujan. 

Pergeseran ini memicu peningkatan intensitas hujan dan memunculkan risiko bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, hujan mulai merata dari wilayah barat menuju timur Indonesia dan diprediksi semakin intens dalam beberapa pekan ke depan.

Baca juga: Harga Emas Antam Kembali Menguat, Hari Ini 4 November 2025 Tembus Rp 2,2 Juta Per Gram

“Kita sedang berada di fase peralihan menuju puncak musim hujan. Potensi hujan deras, angin kencang, hingga sambaran petir perlu diwaspadai, terutama kawasan selatan Indonesia yang mulai terdampak sistem tekanan rendah dari Samudra Hindia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/11/2025).

Lantas, wilayah mana saja yang perlu waspada terhadap curah hujan tinggi saat puncak musim hujan?

Wilayah Indonesia yang perlu waspadai curah hujan tinggi 

BMKG memperkirakan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi hingga lebih dari 150 milimeter per dasarian.

Curah hujan yang lebih dari 150 milimeter berpeluang terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia, di antaranya: 

  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Selatan
  • Papua Tengah.

"Dalam satu pekan terakhir, hujan sangat lebat terpantau di beberapa wilayah, di antaranya Tampa Padang (Sulawesi Barat) 152 milimeter per hari, Torea (Papua Barat) 135,7 milimeter, dan Naha (Sulawesi Utara) 105,8 milimeter," terang Dwikorita.

Rentang 26 Oktober hingga 1 November 2025, pihaknya telah mencatat 45 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem, didominasi banjir, angin kencang, dan tanah longsor. 

Baca juga: Kronologi Arjuna Tamaraya Tewas Dianiaya 5 Orang saat sedang Tidur di Masjid: Ini Rumah Allah

Suhu maksimum harian bisa mencapai 37 derajat Celsius

Meski hujan mulai sering turun, sejumlah wilayah masih mengalami suhu maksimum harian yang cukup menyengat. 

Di Riau suhu maksimum harian mencapai 37 derajat Celsius serta di beberapa titik Sumatra dan Nusa Tenggara lebih dari 36 derajat Celsius.  

Kondisi atmosfer yang belum stabil membuat potensi cuaca ekstrem dapat muncul tiba-tiba.

BMKG mencatat bahwa dinamika atmosfer saat ini dipengaruhi oleh beberapa fenomena, seperti MJO (Madden-Julian Oscillation), gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin, serta menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. 

Kombinasi tersebut memicu pembentukan awan hujan dalam skala besar.

“Faktor-faktor ini meningkatkan peluang terjadinya hujan intens dan badai di berbagai wilayah. Informasi peringatan dini BMKG perlu terus dipantau oleh masyarakat,” tegas Dwikorita. Ia juga menyoroti meningkatnya peluang terbentuknya siklon tropis di selatan Indonesia pada November.

Baca juga: PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Terima Gaji Pertama, Ini Daftar Besarannya di Tiap Provinsi

Sistem tekanan rendah yang berkembang di Samudra Hindia berpotensi berubah menjadi siklon dan memicu hujan ekstrem serta angin kencang di pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. 

“Pemerintah daerah harus memastikan kesiapsiagaan infrastruktur dan masyarakat untuk mengantisipasi dampaknya,” kata Dwikorita.

Sementara itu, pemantauan BMKG terhadap suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan tanda awal kemunculan La Nina lemah, dengan anomali suhu mencapai minus 0,54 derajat Celsius pada September dan minus 0,61 derajat Celsius pada Oktober. 

Namun fenomena ini diperkirakan tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia. 

Intensitas hujan pada November–Desember 2025 hingga Januari–Februari 2026 masih akan berada dalam kategori normal. (*)

 

 

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved