Arief Prasetyo Dicopot Dari Jabatan
Sosok Arief Prasetyo, Kepala Bapanas yang Dicopot Presiden Prabowo Subianto
Dalam pencopotan tersebut Presiden Prabowo langsung menunjuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai pengganti Arief.
Jabatan strategis yang berperan menjaga stabilitas pangan nasional itu kini secara resmi dipegang oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Keputusan ini berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan, yakni 9 Oktober 2025.
Profil Arief Prasetyo Adi
Mengutip Tribunnews, Arief Prasetyo Adi bukan sosok baru di dunia pangan nasional.
Lahir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 27 November 1974, ia dikenal sebagai profesional dengan pengalaman panjang di sektor ritel dan manajemen pangan.
Pendidikan dasarnya ditempuh di SMA Negeri 1 Jakarta, kemudian melanjutkan ke Universitas Atma Jaya Yogyakarta jurusan Teknik Sipil hingga meraih gelar sarjana pada 1998 dan magister pada 2000.
Dedikasinya di bidang pangan bahkan membuat Arief menerima Gelar Doktor Honoris Causa dari Kyungsung University, Busan, Korea Selatan, pada 20 Agustus 2024, berkat kontribusinya dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Awal Karier
Sebelum masuk ke pemerintahan, Arief menghabiskan sebagian besar kariernya di dunia bisnis ritel dan manajemen korporasi.
Ia pernah meniti karier di sejumlah perusahaan besar, di antaranya:
PT Hero Supermarket Tbk, termasuk selama empat tahun di wilayah operasi Timika, Freeport Area.
PT Lotte Shopping Indonesia, tempat ia banyak belajar tentang manajemen rantai pasok dan efisiensi logistik.
Esteem Challenge Sdn. Bhd, Malaysia, memperkuat pengalaman internasionalnya di dunia bisnis.
Puncaknya, Arief dipercaya sebagai Deputy CEO dan COO PT Bez Retailindo, bagian dari Paramount Enterprise International, pada periode 2013–2015.
Baca juga: Kondisi Kolor Ijo Gorontalo Jadi Sorotan, Karimu Ternyata Idap Penyakit TBC
Era Ahok di DKI Jakarta
Nama Arief mulai dikenal publik saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pada 29 September 2015, Arief diangkat menjadi Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bertanggung jawab atas pengelolaan distribusi dan pasokan pangan utama ibu kota.
Ahok saat itu merombak besar-besaran jajaran direksi dan komisaris BUMD tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.