Berita Viral

Kematian Byron di Bali: Keluarga Temukan Jantungnya Hilang Saat Autopsi Kedua

Byron ditemukan tak bernyawa di kolam renang vila pribadinya di Bali saat berlibur pada Senin (26/5/2025).

TribunBali/Zaenal Nur Arifin
BERITA VIRAL -- Orang tua Byron, Robert dan Chantal Haddow, mengekspresikan kemarahan sekaligus duka mendalam atas perlakuan otoritas di Indonesia. 

Ia mengatakan, pemeriksaan pantologi anotomi terhadap organ jantung korban ini memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Sementara, jenazah korban dipulangkan lebih dahulu ke Australia atas permintaan keluarga.

Proses pemulangan jenazah ini melibatkan pihak ketiga.

"Jadi karena memang ini kan perlu proses lama pemeriksaan kita, jadi, jadi jenazah beliau duluan, setelah ada pemeriksaan jantung yang komplit baru disusulkan."

"Jadi karena hal ini disebabkan karena waktu lebih panjang diperlukan untuk memproses jantung yang bersangkutan untuk bisa mencapai syarat untuk dilakukan pemeriksaan patologi," kata dia.

Darmajaya juga membantah bahwa organ jantung WNA tersebut sengaja ditahan untuk dijual maupun dijadikan sebagai bahan penelitian di RSUP Prof Ngoerah.

"Jadi, saya juga seorang ahli bedah, ya. Untuk saraf itu harus donor hidup atau yang belum mati otak."

"Kalau jenazah sampai sudah sekian hari, apalagi sudah lima hari, tentu, ya, eh, statement seperti itu harusnya tidak dikait-kaitkan sebetulnya," kata dia.

Di tempat yang sama, Kepala Instalasi Forensik RS Ngoerah, dr Kunthi Yulianti, mengaku heran kenapa kasus ini tiba-tiba kembali menjadi sorotan.

Baca juga: Dana Belum Cair? Ini 5 Alasan KIP Kuliah 2025 Tertunda dan Cara Mengatasinya

Sebab, dr Nola Margareth Gunawan selaku dokter penanggungjawab autopsi terhadap korban, telah memberikan penjelasan kepada pihak keluarga yang dijembatani oleh konsulat Australia terkait persoalan ini pada Juli 2025 lalu.

Saat itu, pihak keluarga sudah memahami dan menyatakan tidak keberatan terkait adanya proses pemeriksaan patologi anatomi tersebut.

"Sebenarnya kasus ini, bagi keluarga dan konsulat udah selesai, di bulan Juli itu dan organnya sudah dikembalikan."

"Keluarga sudah berkomunikasi dengan dokter Nola dalam hal ini tidak ada permasalahan. Jadi kenapa sekarang ramai, saya juga ingin bertanya?" kata dia.

Di sisi lain, Polres Badung mengungkap penyebab kematian Byron James Dumschat (23), yang sebelumnya disebut Byron Haddow.

Pejabat Sementara (PS) Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, mengatakan bahwa berdasarkan hasil autopsi oleh dokter forensik RSUP Prof Ngoerah Denpasar, penyebab kematian Byron diduga karena keracunan alkohol.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved