Berita Internasional

Korea Utara Tolak Denuklirisasi, Kim Jong-un Tegaskan Nuklir Adalah Soal Bertahan Hidup

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan tidak ada alasan untuk menghindari dialog dengan Amerika Serikat,

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
MENGHAPUS JEJAK -- Tak ada satupun jejak Kim Jong Un di Beijing selain foto dan kenangan. Seluruh jejak biologis dihapus. 

Kim menganggap sanksi internasional justru menjadi “pengalaman berharga” yang membuat negaranya lebih kuat dan tangguh.

Selama bertahun-tahun, Korea Utara berada di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB, termasuk embargo ekonomi dan senjata yang menekan pendanaan untuk pengembangan militer.

Namun, Pyongyang tetap melanjutkan programnya, bahkan berhasil membuat kemajuan signifikan dalam produksi senjata nuklir dan rudal balistik jarak jauh.

Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, dalam wawancara dengan Reuters, mengatakan sanksi itu gagal menahan Korea Utara.

Menurutnya, saat ini Korut justru menambah 15 hingga 20 senjata nuklir baru setiap tahun.

“Realitanya, pendekatan lama dengan sanksi dan tekanan tidak menyelesaikan masalah, malah memperburuknya,” ujar Lee.

Sejak menjabat pada Juni lalu, Lee telah mengulurkan tawaran perdamaian, menyatakan bahwa dialog dengan Pyongyang sangat penting.

Ia mengusulkan langkah-langkah bertahap untuk membangun kepercayaan hingga akhirnya mencapai penghentian program nuklir Korea Utara.

Lee mengakui hambatan besar menghadang upaya membuka kembali dialog, namun ia tetap menilai pendekatan bertahap adalah opsi paling realistis.

Ia menambahkan, perlu diciptakan kondisi yang tepat untuk membawa Korut kembali ke meja perundingan, dan Donald Trump memiliki peran kunci dalam upaya tersebut.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved