Berita Viral

Imbas Joget di Sidang MPR, Rumah Mewah Eko Patrio dan Uya Kuya Diserbu Massa hingga Rusak Parah

Gegara joget di Sidang MPR, Eko Patrio & Uya Kuya kena imbas. Rumah mewah mereka diserang massa, barang-barang ludes dijarah!

Instagram @politicaljokesid
RUMAH UYA KUYA - Rumah Uya Kuta diserbu massa terlihat dalam video yang beredar di media sosial, warga memecah kaca dan menghancurkan benda di rumah tersebut, Sabtu (31/8/2025) malam. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Amarah masyarakat kembali memuncak setelah rekaman aksi joget Eko Patrio dan Uya Kuya di Sidang MPR viral di media sosial. 

Tak hanya menuai hujatan, keduanya kini harus menanggung imbas lebih besar ketika rumah mewah mereka diserang massa pada Sabtu (30/8/2025) malam. 

Gelombang kemarahan warga yang sebelumnya tertuju ke rumah Ahmad Sahroni, kini bergeser ke kediaman dua selebritas sekaligus anggota DPR RI tersebut.

Penyerangan pertama kali terjadi di rumah Eko Patrio

Sejumlah warga terlihat masuk sambil membawa keluar barang-barang berharga, mulai dari koper hingga perabotan rumah. 

Situasi semakin ricuh ketika sebagian massa meneriakkan kata-kata provokatif dan merusak isi rumah. 

Tak lama berselang, giliran rumah Uya Kuya yang menjadi sasaran. 

Puluhan orang berjubel, merangsek hingga ke lantai atas rumah, bahkan memecahkan kaca serta menghancurkan sejumlah fasilitas mewah di dalamnya.

Aksi ini kian memperlihatkan betapa besar kekecewaan publik terhadap sikap sebagian anggota DPR yang dianggap tidak peka terhadap penderitaan masyarakat. 

Joget yang semula dimaksudkan sebagai hiburan justru berubah menjadi pemicu amarah, hingga berujung pada kerusakan dan penjarahan. 

Hingga saat ini, situasi di sekitar rumah kedua anggota DPR tersebut masih dijaga ketat, sementara Eko Patrio telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka lewat akun media sosial pribadinya.

Eko Patrio Minta Maaf

Dilansir dari TribunMedan.com, Disisi lain sebelumnya Eko Hendro Purnomo atau dikenal Eko Patrio, akhirnya muncul ke publik dan menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh perilakunya dalam beberapa waktu terakhir. 

Permintaan maaf disampaikan melalui video berdurasi dua menit yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Sabtu malam (30/8/2025).

“Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan,” ujar Eko dalam video tersebut, didampingi oleh rekan sesama anggota DPR RI dari PAN, Sigit Purnomo atau Pasha Ungu.

Eko mengaku menyadari bahwa situasi saat ini membawa luka bagi bangsa, terutama bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta maupun yang mengalami penderitaan akibat benturan sosial. 

Ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyampaikan pendapat.

“Tidak sedikit pun terbesit niat dari saya untuk memperkeruh keadaan. Tentunya ke depan saya akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan juga menyampaikan pendapat,” ucapnya.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan peran sebagai wakil rakyat dengan ketulusan dan keberanian, serta tetap menjaga sumpah sebagai anggota DPR.

“Saya berharap permohonan maaf ini dapat diterima. Sekali lagi, saya Eko Patrio mohon maaf,” tutupnya.

Sebelumnya, massa mengeruduk dan menjarah barang-barang dari kediaman Ahmad Sahroni yang berlokasi di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (30/8/2025)

Massa mulai mengeruduk kediaman Ahmad Sahroni sekira pukul 15.00 WIB, berdasarkan

Ratusan massa mulanya mengeruduk rumah Sahroni pada siang hari dari pantauan Tribunnews.

Sosok Sahroni yang belakangan disorot lantaran ucapannya yang menyebut orang-orang yang ingin DPR bubar sebagai ‘mental tolol’ dicari oleh mereka.

Tak berhasil menemui, massa pun melampiaskan kekesalannya dengan melempari rumah Sahroni. 

Batu hingga benda keras lainnya membuat kaca di rumah Sahroni pecah. Situasi di rumah bernomor 52 itu pun berubah mencekam.

Tak puas melempari, massa kemudian mengeruduk masuk ke dalam rumah Sahroni.

Saat masuk ke garasi rumah, massa kemudian menghancurkan sebuah mobil listrik yang terparkir di garasi rumah. 

Kaca mobil pun dipecah oleh massa. Bahkan, bodi mobil turut dirusak.

Tak sampai di situ, massa kemudian menjarah isi rumah Sahroni.

Massa terlihat membawa isi perabotan yang ada di dalam rumah Sahroni. 

Mulai dari televisi, kulkas, meja, kursi, baju, sepatu, peralatan masak hingga bak mandi.

Bahkan, sejumlah pakaian dalam yang diduga milik Sahroni dan keluarga tak luput di bawa oleh massa.

Tak hanya itu, massa juga membawa sebuah brangkas yang diduga berisi uang dan harta benda milik Sahroni.

“Duit rakyat, duit rakyat, duit rakyat,” teriak massa sambil menggeret sebuah brangkas.

Massa juga memereteli seluruh isi rumah Sahroni.

Seorang anggota TNI yang berada di lokasi pun tak mampu meredam massa yang menjarah rumah Sahroni.

Hingga berita ini dibuat, situasi di rumah Sahroni masih ramai oleh massa yang bergantian mengambil barang-barang.

Amarah massa dipicu oleh pernyataan Ahmad Sahroni terkait desakan pembubaran DPR.

Politikus NasDem itu sebelumnya menyebut orang-orang yang ingin DPR bubar sebagai "mental tolol".

Ucapan tersebut menuai kritik keras dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat di dapilnya sendiri. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved