Lipsus Penyakit Ditanggung BPJS

Kasus Hipertensi di Gorontalo Tinggi! Ternyata Ini Kebiasaan Sehari-hari Warga yang Jadi Pemicu

Warga menilai, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan gaya hidup tidak teratur menjadi penyebab utama meningkatnya tekanan darah tinggi

|
TribunGorontalo.com
TANGGAPAN WARGA -- Tanggapan sejumlah warga Gorontalo soal Hipertensi, Rabu (15/102/2025). Mereka menilai, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan gaya hidup tidak teratur menjadi penyebab utama meningkatnya tekanan darah tinggi di daerah itu. 

Akibatnya, warga asal Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo ini sering mengalami keluhan tekanan darah tinggi.

Tak hanya Idris, namun temannya juga yang lain merasakan hal yang sama.

Lebih mirisnya kata Idris, bahkan teman-temannya yang masih remaja sering mengeluh pusing.

“Banyak teman-teman sudah sering pusing, kalau diperiksa katanya darah tinggi. Padahal umur belum tua-tua amat,” katanya.

Sebagai seorang pekerja lapangan yang kesehariannya di luar rumah ini, Idris hanya bisa berharap adanya pemeriksaan kesehatan keliling untuk mereka.

Agar mereka pun bisa memantau kesehatan tanpa harus ke fasilitas kesehatan.

Baca juga: Benarkah November 2025 Ada Rapel Gaji Pensiunan PNS? Ini Klarifikasi Resmi dari Taspen

"Saya dan teman-teman jarang memeriksa kesehatan karena bekerja setiap hari, pergi pagi pulang malam, jadi tidak ada waktu, kalau Dinkes mau bantu, Alhamduliiah,” tambahnya.

Tak hanya pekerja, mahasiswa juga mulai banyak penderita hipertensi meskipun tidak sebanyak dengan pekerja.

Pola makan mahasiswa pun hampir sama dengan pekerja yang lebih memilih makanan cepat saji.

Hal itu karena mudah cara pemesanannya hingga banyaknya promo-promo yang diberikan jika dipesan melalui online.

“Mahasiswa banyak makan junk food karena gampang. Ada promo di aplikasi, tinggal pesan, datang sendiri,” ujar Nabila Yusuf (21), mahasiswa asal Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

Nabila mengaku hal itu sudah menjadi kebiasaan di kalangan anak muda terutama mahasiswa.

“Banyak teman suka minum kopi manis dan cemilan asin tiap malam. Kalau stres belajar, malah makin sering jajan,” katanya.

Nabila berharap kampus dan pemerintah ikut aktif memberikan edukasi soal bahaya hipertensi.

“Kalau bisa ada sosialisasi di kampus. Supaya anak muda sadar kalau hipertensi bukan cuma penyakit orang tua,” ujarnya.

Baca juga: Setelah MBG, Kini Kementerian Ini Jadi Target Pemotongan Anggaran Selanjutnya, Ini Alasannya

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved