Berita Internasional
China dan Amerika Berdamai Lagi? Trump Umumkan Kesepakatan Dagang Tahunan dengan Xi Jinping
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mencapai kesepakatan dagang terbaru yang dinilai bisa meredakan
Ringkasan Berita:
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sepakat menurunkan ketegangan dagang setelah pertemuan di Korea Selatan.
- AS akan menurunkan tarif impor produk China dari 20 persen menjadi 10 % untuk barang terkait fentanyl, sementara Beijing berjanji membatasi perdagangan fentanyl
- Trump menyebut pertemuannya dengan Xi “luar biasa” dan mengatakan “banyak keputusan penting telah dibuat”.
TRIBUNGORONTALO.COM — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mencapai kesepakatan dagang terbaru yang dinilai bisa meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Dalam pertemuan di Korea Selatan, Trump mengumumkan bahwa AS akan menurunkan tarif impor terhadap produk China.
Hal itu sebagai imbalan atas komitmen Beijing untuk membatasi perdagangan fentanyl.
Apalagi China berkomitmen melanjutkan pembelian kedelai AS, serta menunda pembatasan ekspor mineral tanah jarang (rare earth).
Baca juga: Pakistan dan Afghanistan Akhirnya Damai Lagi! Turki dan Qatar jadi Penengah
Trump mengatakan, tarif terkait fentanyl yang sebelumnya sebesar 20 % akan diturunkan menjadi 10 % .
Artinya beban total tarif atas impor China akan berkurang dari 57 % menjadi 47 % .
“China akan bekerja keras untuk menghentikan fentanyl dan kembali membeli kedelai serta produk pertanian Amerika,” ujar Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, Kamis (30/10/2025).
Trump menyebut pertemuannya dengan Xi “luar biasa” dan menghasilkan “banyak keputusan penting.”
“Masalah rare earth sudah selesai,” kata Trump.
Namun ia menambahkan bahwa kesepakatan tersebut berlaku selama satu tahun dan akan ditinjau ulang setiap tahun.
Fentanyl Jadi Titik Utama Kesepakatan
Fentanyl, obat penghilang rasa sakit yang sangat kuat dan penyebab utama krisis overdosis di AS, menjadi salah satu sumber ketegangan utama antara Washington dan Beijing.
Trump mengatakan bahwa penurunan tarif diberikan setelah China berkomitmen memperketat pengawasan produksi dan ekspor zat tersebut.
Kementerian Perdagangan China dalam pernyataannya juga mengonfirmasi bahwa kedua negara mencapai kesepakatan terkait kerja sama pengendalian fentanyl serta perdagangan produk pertanian.
China Buka Kembali Impor Kedelai AS
Selain fentanyl, Beijing juga sepakat melanjutkan pembelian kedelai dan produk pertanian Amerika, langkah yang sangat penting bagi para petani di wilayah tengah AS yang selama ini terdampak perang dagang sejak 2018.
Trump menyebut hal itu sebagai “kemenangan bagi petani Amerika,” dan menegaskan bahwa hubungan ekonomi kedua negara “kembali ke arah positif.”
Isu Rare Earth dan TikTok Ikut Dibahas
Dalam pertemuan tersebut, Trump juga mengklaim bahwa isu ekspor mineral tanah jarang (rare earths) telah “diselesaikan.”
Meski demikian, pembatasan ekspor China yang diumumkan awal April masih tetap berlaku, dan akan ditinjau kembali tahun depan.
Mineral tanah jarang merupakan bahan penting bagi teknologi energi, otomotif, elektronik, dan persenjataan, dan selama ini China memegang hampir monopoli global atas pasokan tersebut.
Trump juga mengungkapkan bahwa kedua negara akan bekerja sama menyelesaikan isu seputar TikTok, yang sebelumnya ingin dibawa Trump ke kepemilikan Amerika.
Xi Jinping: Ada Konsensus Ekonomi dan Dagang
Media pemerintah China melaporkan bahwa Presiden Xi menyambut baik hasil pembicaraan tersebut.
“Tim ekonomi dan perdagangan kedua negara telah bertukar pandangan secara mendalam dan mencapai konsensus untuk menyelesaikan isu-isu penting,” ujar Xi dalam pernyataan resminya.
Kesepakatan baru ini menandai babak baru hubungan ekonomi AS–China, setelah sebelumnya kedua negara nyaris saling menerapkan tarif 100 % atas barang impor masing-masing.
Langkah Kecil Menuju Redanya Perang Dagang
Meski hanya bersifat sementara, pengamat menilai kesepakatan ini memberi napas baru bagi pasar global, terutama sektor pertanian dan teknologi.
Namun, para analis juga mengingatkan bahwa tantangan jangka panjang masih besar, karena isu seperti teknologi, keamanan siber, dan hak kekayaan intelektual belum terselesaikan sepenuhnya.
Dengan kata lain, perang dagang mungkin mereda, tapi perang pengaruh antara Washington dan Beijing masih jauh dari usai.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/KESEPAKATAN-Setelah-pertemuan-di-Korea-Selatan-Presiden-Donald-Trump-dan-Xi-Jinping.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.