TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo– Wawancara eksklusif Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu soal perjuangaa hidup hingga gebrakan 100 hari kerja menjadi Bupati Gorut.

Thariq Modanggu menceritakan perjuangan dihidupnya, masa kecil bersama orangtua, masa kuliah, menjadi dosen, menjadi ketua panitia pemekaran Gorut, terjun ke dunia politik, hingga menjadi wakil bupati dan wakil bupati.

Hal ini diungkap Thariq Modanggu dalam Tribun Podcast dengan  Manager Content, Aldi Ponge yang tayang di YouTube dan Facebook TribunGorontalo.com pada Rabu, (20/8/2025).

Thariq Modanggu berpasangan dengan  Nurjana Hasan Yusuf menjadi bupati dan wakil bupati Gorut setelah menang PSU Pilkada Gorut.

Thariq Modanggu lahir pada 17 Desember 1970. Politisi partai Golkar ini menikah dengan Mariyati Mohamad.

Thariq Modanggu tercatat sebagai alumnus IAIN Sultan Amai Gorontalo dan UIN Sultan Alaudin Makassar.

Berikut Wawancara lengkap Tribun Gorontalo (TG) dengan Bupati Gorut Thariq Modanggu: 

TG: Pak bupati setelah dilantik 36 hari kerja apa kesibukannya saat ini?

Thariq Modanggu: Kalau kesibukan lumayan banyak ya, di bidang pemerintahan, pembangunan terutama pelayanan kepada masyarakat.

Tiga itulah dengan berbagai varian kegiatan tapi intinya soal bagaimana menjalankan roda pemerintahan kemudian pelayan kepada masyarakat.

TG: Pak bupati ini kan rutin turun lapangan, bagaimana cara pak bupati menjaga kesehatan, apakah olaharaga dan lain-lain.

Thariq Modanggu: Memang harus ada pola untuk menjaga kebugaran, biasanya saat ini saya berusaha untuk bisa tidur jam 11 malam, tapi kalau tidur cepat pasti cepat bangun. Jam 2 itu saya sudah bangun dan tidak tidur lagi itu

TG: Setelah itu pagi-pagi pak bupati lakukan aktivitas apa?

Thariq Modanggu: Awalnya salat subuh kemudian jalan, olahraga sebentar. Setelah itu periksa lagi apa saja yang belum dikerjakan, terutama konsep-konsep apakah sudah jalan atau belum, surat-surat yang masuk yang belum ditindaklajuti. 

Kalau mendesak saya foto langsung kirim ke kadisnya, kalau belum mendesak tetap suratnya mengalir sesuai dengan prosedurnya.

Misalnya kemarin soal BUMD, memang BUMD ini sudah lama tidur jadi kita ingin hidupkan maka saya beri catatan foto lalu kirim. Malamnya sudah ada telaah dari dinas.

TG:  Pak bupati bicara soal kesibukan, apakah masih ada waktu dengan keluarga termasuk anak.