"Jadi kapalnya kita siapkan sebelumnya konsep taxi nelayan itu seperti taksinya kita siapkan, BBM-nya kita siapkan. Nanti kita panggil kelompok nelayan dan mengoperasikan kapal tersebut," katanya.
Lobi Bantuan Ke Pusat
Gusnar mengungkap beberapa kali ke Jakarta untuk melobi anggaran dan bantuan ke kemerintah pusat. Selain itu mengajak pengusaha berinvestasi ke Gorontalo.
"Pertama sebelum kita berangkat kita melakukan identifikasi kira-kira apa yang kita butuhkan di kementerian. Kemudian kita membuat proposal dan menyusun agenda untuk bertemu sehingga setiap saya ke Jakarta teragendakan dengan rapi seperti itu," bebernya.
Hal ini memberi dampak banyaknya bantuan dan kedatangan sejumlah menteri ke Gorontalo termasuk menteri koperasi, menteri perikanan, menteri dikti hingga menteri mendikmen.
"Kebijakan pak menteri (kelautan) adalah memberitahu jika Gorontalo sudah bisa memproduksi 100 ton rumput laut kementerian pasti akan memberi satu unit industri pengolahan rumput laut," ungkapnya.
Sedangkan Menteri diktisaintek bekerjasama dengan UNG untuk memanfaatkan kawasan Teluk pemilu.
"Mereka tertarik dengan program Agromaritim yang dinilai merupakan isu nasional. Termasuk soal koperasi merah putih, menteri Desa sudah datang ke Gorontalo," bebernya
Katanya, objek wisata hiu paus pun dipromosikan di videotron miik kementerian pariwisata setelah dia bertemu menteri pariwisata.
"Saya juga bertemu dengan Menko infrastruktur dan menteri ekonomi kreatif. Pertemuan dengan para menteri tersebut tidak mengandalkan hubungan politik lebih dari itu adalah kita mampu memberikan gambaran terkait dengan penawaran kita.
Dia pun menerima audiensi sejumlah pengusaha saat berada di Jakarta.
"Secara konkrit untuk segera mengeksekusi belum, tapi pembicaraannya sudah kita mulai, sebagai contoh ada investor peternak dari Brazil itu sudah melihat lokasi. Kalau investor jagung sudah banyak, hanya saja mereka belum mau bangun industri di sini, itu yang jadi persoalan," bebernya.
Gusnar menanggapi alasannya sering mengajak kepala daerah di provinsi Gorontalo bersama-sama melobi anggaran dan bantuan ke Jakarta.
"Pertama yang ingin saya tunjukkan adalah kita terus berkoordinasi. Masing-masing kepala daerah memiliki dinamika dan prioritas-prioritas, sebagai contoh ketika kita datang ke Kementerian Gubernur hanya memberi pengantar untuk penjelasan program disampaikan oleh para kepala-kepala daerah.
Menurutnya, ide lebih original ketika disampaikan oleh kepala kepala daerah yang bersangkutan karena dia memiliki permasalahannya masing-masing, sehingga menteri mengambil kebijakannya juga paham. (*/Jian)