Kebakaran Gorontalo

Baru Dibeli, Seragam Sekolah SMP Bocah Gorontalo Ini Terbakar Bersama Rumahnya

Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEBAKARAN GORONTALO -- Potret kebakaran di Desa Pelita Hijau, Kabupaten Bone Bolango. Kebakaran bahkan tak diketahui pemilik. Pulang-pulang dari perjalanan, mereka menyaksikan rumah sudah terbakar. Kemungkinan rumah ini jauh dari permukiman penduduk.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Musibah kebakaran melanda rumah warga Dusun Lantato, Desa Pelita Hijau, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada Rabu pagi (11/6/2025). 

Rumah milik pasangan Yahya Barisi dan Ulin Abas ludes terbakar tanpa menyisakan apa pun.

Yang paling menyayat hati, seragam sekolah baru milik anak mereka yang akan masuk SMP ikut hangus dilalap api.

Peristiwa tragis ini terjadi saat Yahya bersama istri dan anak-anaknya meninggalkan rumah pada Selasa sore (10/6/2025) sekitar pukul 17.00 Wita. 

Mereka pergi untuk berobat karena sang istri sedang sakit. Namun saat kembali keesokan harinya pukul 07.00 Wita, rumah mereka sudah dalam keadaan rata dengan tanah.

“Saya dan keluarga tinggal pergi semalam karena istri sakit. Pas pulang pagi, rumah sudah hangus terbakar. Tidak ada yang bisa diselamatkan,” ungkap Yahya Barisi dengan nada terpukul.

Harapan Anak Sekolah Ikut Terbakar

Salah satu kerugian yang paling dirasakan keluarga ini adalah lenyapnya seragam sekolah baru yang dibeli hanya dua hari sebelumnya.

Seragam itu dibeli khusus untuk anak mereka yang bersiap masuk SMP tahun ajaran ini.

“Seragam itu baru dibeli hari Minggu, niatnya supaya anak bisa semangat masuk sekolah. Tapi semua sudah habis,” kata Yahya dengan mata berkaca-kaca.

Selain pakaian dan seragam sekolah, sejumlah barang penting lain ikut terbakar dalam kejadian ini, di antaranya:

• Satu unit mesin Viston, yang digunakan untuk membersihkan lahan pertanian.

• Satu baterai dan modul tenaga surya, sumber penerangan utama rumah mereka yang belum terjangkau listrik PLN.

• Lemari pakaian berisi baju sehari-hari dan pakaian anak-anak.

Yahya mengatakan, keluarganya kini hanya memiliki pakaian yang menempel di badan. Tidak ada yang bisa diselamatkan dari kobaran api.

Halaman
12