Berita Gorontalo

Lapangan Ippot Tapa Gorontalo Penuh, Warga Antusias Saksikan Tarian dari 21 Provinsi

Penulis: Jefry Potabuga
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENTAS BUDAYA--Pentas budaya dana-dana Nusantara di gelar di Lapangan Ippot Tapa, Bone Bolango, Sabtu malam (26/7/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga

TRIBUNGORONTALO.COM -- Ratusan warga memadati Lapangan Ippot Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Warga tumpah ruah di lapangan untuk menyaksikan Pentas Seni Budaya Dana-dana Nusantara, Sabtu malam (26/7/2025).

Ada sekitar 21 penari dari masing-masing provinsi di Indonesia. Dari Gorontalo, Sulawesi Utara, Jawa, hingga Sumatra hadir pada acara ini.

Pantauan Tribun Gorontalo di lapangan, penonton paling banyak didominasi oleh anak muda.

Baik yang datang bersama pasangan, kawan-kawan, namun tidak sedikit juga orang tua yang hadir menyaksikan acara tersebut.

Baca juga: Surga Nongkrong Instagramable di Tepi Pantai Botutonuo Gorontalo, Ada Cleopatra Beach Resort

Tepat pukul 20.54 Wita, kegiatan itu dimulai. Para penari berada tepat di lapangan sepak bola dan menari dengan tarian khas masing-masing.

Para penonton melingkari area Lapangan Ippot Tapa. Perempuan maupun laki-laki bercampur jadi satu.

Tak hanya berada di dalam lapangan, para penonton juga berada di sekitar panggung Lapangan Ippot Tapa.

Meski itu ruang terbuka, atmosfer di tempat itu terasa sesak karena area lapangan sangat padat.

Terlihat juga di bagian jalan banyak para pedagang yang berjualan. Puluhan kuliner berjejer di pinggiran jalan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bone Bolango, Iwan Mustapa, mengungkapkan kegiatan ini bukan hanya sebuah seremonial semata.

Tetapi ada nilai-nilai budaya serta meningkatkan ekonomi.

"Acara ini juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, budaya di Gorontalo mulai pudar oleh zaman sehingga kegiatan ini untuk mengingatkan kembali nilai-nilai budaya tersebut.

"Ini juga untuk memperlihat keada pemuda ada nilai-nilai budaya di dalamnya, dan ini juga penting," jelasnya.

Ia berharap kegiatan ini terus digelar untuk melestarikan budaya itu sendiri.

Di sisi lain, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas dan keamanan. (*)