Agenda kedua memperagakan kericuhan antara masa pendukung antar caleg.
Baca juga: UP3 PLN Gorontalo Gelar Simulasi Tanggap Darurat Perkuat K3L
Berpindah ke adegan lain. Saat sesi perhitungan suara di salah satu TPS, saksi dari seorang caleg melakukan protes kepada petugas KPPS sehingga terjadi ketegangan.
Pasca pemungutan suara, sebanyak 40 masa aksi menyambangi kantor KPU Kabupaten dan melakukan demonstrasi.
Karna tidak merasa puas, masa aksi kemudian melakukan aksi anarkisme dengan melempari pihak pengaman dengan bantu dan botol minuman.
Baca juga: BREAKING NEWS: Universitas Bina Mandiri Gorontalo Akan Tetapkan Rektor Baru, Ini 3 Nama Calon
Dalam sejumlah aksi itu, polisi memperlihatkan bagaimana level kekuatan pengamanan yang diterapkan.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Angesta Romano Yoyol akhir bulan Oktober 2023 mengaku turunkan 1.800 personel polisi.
Ratusan polisi ini kata dia akan mengawal tahapan Pemilu 2024 hingga selesai.
“Polisi disiagakan sejak awal tahapan sampai akhir penetapan presiden terpilih,” kata Yoyol. (*)