TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto -- Polres Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, menggelar simulasi kerusuhan bertajuk Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), Rabu (8/11/2023).
Simulasi pengamanan kerusuhan digelar Rabu pagi sekira pukul 08.20 Wita di Lapangan Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Simulasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan personel kepolisian setempat mengamankan jalannya Pemilu 2024 nanti.
Karena itu, ada adegan yang cukup disebut kekerasan. Berupa bentrokan antara warga dan polisi. Meski masih dalam batas wajar.
Baca juga: Ketua DPRD Gorontalo: Kerja Sama Ehime Jepang Berpotensi Majukan Lingkungan Hidup
Melihat jalannya simulasi, sejumlah unsur turut hadir, di antaranya TNI, Bawaslu, dan KPU Kabupaten Gorontalo.
"Simulasi digelar untuk meminimalisir terjadinya konflik pra dan pasca pemilu nantinya," kata Kapolres Gorontalo, AKBP Dadang Wijaya, saat diwawancarai TribunGorontalo.com.
Simulasi dilakukan oleh 200-an personel polisi. Jumlah itu belum termasuk personel TNI, dan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Gorontalo juga turut serta terlibat.
"Namun pada saat dilapangan nanti kita ada 400 personil yang disiapkan," terang Dadang.
Simulasi digelar dengan serangkaian adegan, dimulai dari pra kampanye hingga pasca penetapan hasil pemilu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Guru Dianiaya Orang Tua Siswa SDN 13 Paguat Gorontalo hingga Luka-luka
"Kita berharap saat pemilu nanti, bisa meminimalisir terjadinya konflik. Saya juga menghimbau kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Gorontalo untuk tenang dan menjaga situasi pemilu agar tetap kondusif," tandasnya.
Tidak hanya di Kabupaten Gorontalo, simulasi kerusuhan juga digelar di depan Kantor Bupati Gorontalo Utara pada Selasa (31/10/2023).
Simulasinya, di depan kantor bupati setempat terjadi aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilu 2024. Ada setidaknya 9 skenario yang dibuat polisi.
Mula-mula diperagakan masa kampanye bersama seorang calon anggota legislatif (caleg) menuju lokasi kampanye.
Saat caleg teresebut malakukan orasi di depan masa pendukungnya, muncul oknum yang berusaha melakukan penikaman kepada caleg tersebut.
Beruntung caleg itu dengan cepat segera diamankan. Selanjutnya caleg ini meninggalkan lokasi kampanye.