Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-286: 4 Orang Tewas dalam Serangan Rudal Pasukan Putin

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Tim penyelamat Ukraina saat melakukan proses evakuasi di bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer Rusia di Kota Chasiv Yar wilayah Donetsk Ukraina beberapa waktu lalu. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-286 pada Selasa (6/12/2022): sedikitnya 4 orang tewas akibat serangan rudal pasukan militer Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Hal ini karena India berusaha mempersempit defisit perdagangan yang meningkat dengan Rusia pada saat Moskow menghadapi kekurangan akut beberapa bahan penting setelah sanksi barat.

Baca juga: Update Perang Rusia Hari Ke-282: Ukraina Sebut Sekitar 13.000 Tentaranya Gugur Akibat Invasi

- Kremlin telah memperingatkan batas harga Barat yang baru untuk minyak Rusia akan mengacaukan pasar energi global.

Namun mengklaim itu tidak akan mempengaruhi invasi ke Ukraina.

Jubir Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia sedang mempersiapkan tanggapannya terhadap langkah G7 dan sekutunya.

Baca juga: Krisis Energi, Ukraina Minta Bantuan Eropa untuk Perbaikan Jaringan Listrik yang Dirusak Rusia

- Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan akan melanjutkan kerja sama energi dengan Moskow setelah G7, Uni Eropa, dan Australia memberlakukan batas harga minyak Rusia.

Sebagaimana diketahui bahwa UE dan sekutunya membatasi harga minyak Rusia dengan 60 dolar per barel atau sekitar Rp 925.000 per barel.

Pembatasan ini bertujuan agar Rusia tak punya cukup dana untuk membiayai perang di Ukraina.

Baca juga: Update Perang Hari Ke-280: Serangan Rusia Meningkat, NATO Janjikan Lebih Banyak Bantuan ke Ukraina

Cina, yang mengatakan akan melanjutkan atas dasar rasa hormat dan saling menguntungkan, telah meningkatkan pembelian campuran minyak Ural Rusia tahun ini.

- Kanselir Jerman Olaf Scholz telah memperingatkan barat untuk menghindari menciptakan perang dingin baru dengan membagi dunia menjadi blok-blok.

Menulis dalam sebuah opini untuk majalah Foreign Affairs, Scholz menyerukan agar segala upaya dilakukan untuk membangun kemitraan baru.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)