Brigadir J

Sopir Ambulans: Brigadir J Masih Pakai Masker dan Tekuk Kaki Korban agar Muat di Kantong Jenazah

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto hakim ketua Wahyu Iman Santosa dan Ahmad Syahrul Ramadhan, Sopir Ambulans yang menjemput jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo saat sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (7/11/2022). Dalam sidang agenda pembuktian atau pemeriksaan saksi untuk terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) tersebut, Ahmad mengungkapkan bahwa melihat ada bekas luka tembak di dada sebelah kiri Brigadir J dan korban masih mengenakan masker saat ditemukannya tergeletak di tempat kejadian perkara (TKP).

TRIBUNGORONTALO.COM - Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) tampak masih memakai masker saat ditemukan tewas ditembak di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Hal itu diungkapkan oleh Ahmad Syahrul Ramadhan, Sopir Ambulans pengantar jenazah Brigadir J.

Ahmad diketahui turut dijadikan saksi dalam persidangan perkara pembunuhan berencana Brigadir J.

Ahmad pun hadir sebagai saksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J agenda pembuktian terhadap terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) pada hari ini, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Berani Bongkar Skenario Ferdy Sambo, Kamaruddin Pengacara Brigadir J Ternyata Dibantu Intelijen

Dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Brigadir J yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan itu, Ahmad mengaku bahwa ia ditugaskan untuk mengantar jenazah Brigadir J.

Ahmad mengaku terkejut melihat sesosok jasad yang berlumuran darah tergeletak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

"Tergeletak berlumuran darah," kata Ahmad di hadapan majelis hakim sidang PN Jakarta Selatan, Senin, seperti dilansir TribunGorontalo.com dari kanal YouTube KOMPASTV.

Ahmad menjelaskan bahwa ia menemukan jenazah Brigadir J dalam posisi terlentang di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.

Baca juga: Momen Ibu Brigadir J Minta Putri Candrawathi Kembalikan HP Korban Disambut Tepuk Tangan Pengunjung

Ahmad juga menyebutkan bahwa saat ia melihat jasad anggota polisi itu, Brigadir J masih mengenakan baju putih dan masker hitam.

"Masih pakai baju putih, posisinya terlentang yang mulia," ujar Ahmad.

"Dan wajahnya ditutupi sama masker yang mulia, warna hitam" lanjutnya.

Ahmad juga mengaku bahwa saat mengevakuasi jenazah korban, ia melihat ada bekas luka tembak di dada sebelah kiri Brigadir J.

Baca juga: Soal Dugaan Pelecehan Brigadir J di Magelang, Hakim Sebut Susi ART Putri Candrawathi Mau Bohong

Selain itu, Ahmad mengungkapkan bahwa ia sedikit menekuk kaki Brigadir J karena tak muat saat akan dimasukkan di kantong jenazah.

"Dimasukkan, jenazah karena kakinya terlalu panjang, enggak muat di kantong jenazah yang biasa saya, saya lepit kakinya sedikit," ungkap Ahmad.

"Saya lepit biar supaya bisa masuk ke kantong jenazah," jelasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Brigadir J adalah korban dari peristiwa penembakan yang diduga didalangi oleh Ferdy Sambo.

Baca juga: Pilu Susi ART Putri Candrawathi, Setahun Tak Bertemu Anak, kini Malah Terancam Pidana Susul Majikan

Peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J ini pun akhirnya dinyatakan sebagai kasus pembunuhan berencana yang kini menjerat 5 orang terdakwa.

Kelima orang pelaku yang terancam hukuman mati karena didakwa dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana itu antara lain:

- Ferdy Sambo;

- Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo;

- Bharada E ajudan Ferdy Sambo;

- Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR) ajudan Ferdy Sambo; dan

- Kuat Maruf sopir keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)